Rabu, 03 Juni 2015

Alasan Belanja Online dan Tips Belanja Online

Selamat malam para selancar dunia maya. Kali ini saya akan berbagi tentang tips dalam belanja online sejauh pengalaman  saya. Maklum deh harus share yang namanya tips belanja online biar bisa diminimalisir yang namanya kejahatan di dunia maya. Nggak lucu ‘kan kalau uang udah tranfer ke rekening seseorang setelah belanja online, kemudian nunggu barang idaman ehh ternyata yang ditunggu-tunggu nggak dateng-dateng. Kecewa deh yang didapat.

Jujur saya juga sering melakukan transaksi secara online. Ada beberapa alasan seseorang lebih menyenangi belanja online dibanding belanja secara langsung.
1.      Harga barang-barang di online banyak yang relatif lebih murah dibanding dengan harga pasaran di daerahnya. Karena banyak penjual online yang menjual barangnya langsung dibeli dari pabriknya.
2.      Praktis, pembeli tanpa harus ke pasar, toko, atau mall untuk desak-desakkan,  panas-panasan, antre bayar, dan kegerahan untuk mendapatkan barang yang ada di toko. Pastinya tidak ribet jinjing-jinjing barang yang seabrek dari toko ke rumah. Biasanya pembeli tinggal nongkrong di depan laptop, PC, smartphone atau sebagainya. Terus browsing barang yang dicari. Klik beli. Transfer uang. Nunggu barang dateng. Kalau barang udah dateng klik konfirmasi dan selesai deh.
3.      Benda yang dijual biasanya benda eksklusif atau benda jarang. Cewek-cewek nih yang biasanya suka belanja baju, tas, atau sebagainya yang dijamin unik dan nggak ada tetangga yang punya alias nggak mau dikembarin dan biasanya beli di online menjadi solusi.
4.      Jangkauan luas, karena pembeli dapat membeli barang-barang yang dijual tidak hanya di satu pasar bahkan seIndonesia atau bahkan sedunia.
Tapi tentunya ada kerugian dalam berbelanja online. Diantaranya yaitu penipuan karena barang tidak datang atau tidak dikirim dan barang tidak sesuai dengan kualitas yang terpapar saat browsing. Makanya diperlukan sifat was-was dalam belanja online.  Yuks simak aja tips-tips belanja online sebagai langkah was-was penipuan di dunia maya.
1.      Jangan mudah tergiur dengan barang-barang murah tapi seakan-akan benda berkualitas tinggi.
Nah ini yang menjadi serangan bagi para pecinta barang murah terutama masyarakat di Indonesia ini (termasuk saya). Seseorang akan gelap mata begitu melihat barang murah dan berkeinginan untuk membelinya. Tapi nyatanya setelah uang ditransfer kemudian barang sudah datang eh ternyata barang tidak sesuai kualitas di waktu online. Ujung-ujungnya kecewa yang didapet.
2.      Jangan mudah percaya rayuan maut penjual
Biasanya spesifikasi produk di internet akan subjektif seperti iklan wajar di TV atau yang lainnya. Tapi sebaiknya pembeli bisa was-was mana yang bisa masuk di akal dan mana yang hanya bualan pedagang curang.
3.      Cek dulu nama penjual di situs pelacak penipuan dunia online
Biasanya kasus-kasus penipuan di dunia online akan dimuat di situs pelacak penipuan di dunia online misalnya http://www.datapenipu.com/cek-penipu.html. Atau silakan cari yang lain dengan tanya sendiri di mbah google, karena saya yakin pasti kalian nggak gaptek pintar-pintar semua. Di situ akan dimuat nama penjual dan kedoknya. Silakan pembeli melakukan tips ini untuk mengurangi penipuan di dunia online.
4.      Cari penjual dengan banyak feedback
Biasanya di situs belanja online menyediakan aplikasi feedback bagi para pembeli dan penjual. Feedback adalah umpan balik dari pembeli kepada penjual mengenai komentar pelayanan dan barang dari penjual setelah pembeli tersebut membeli barang dari penjual tersebut. Semakin banyak feedback di penjual berarti semakin banyak pelanggan yang membeli barangnya maka semakin banyak pula para pembeli yang percaya kepada pelayanannya. Usahakan lebih dari 100 feedback. Tapi pelu diingat hendaklah memilih penjual yang memiliki banyak feedback positif dibanding feedback negatif. Hal ini menandakan pelayanannya memang bagus. Dan perlu kalian ketahui ada beberapa pedagang curang yang membuat feedback sendiri dengan akun lain agar seakan-akan banyak yang percaya pada pelayanannya. Wah sadiss. Makanya diperlukan feeling pembeli yang tajam untuk memahami apakan ini feedback asli dari penjual atau feedback aspal (asli tapi palsu). Feedback ini juga berfungsi sebagai referensi untuk menilai bagaimana kualitas pelayanan pedagang tersebut.
5.      Membeli di pedagang besar bukan di pedagang ecek-ecek
Ya sama dengan tips yang di atas semakin besar pedagang tersebut maka semakin banyak pelanggan yang percaya pada kualitas jasanya.
6.      Cari pedagang yang berdomisili dekat dengan domisili kita
Tujuan dari tips ini adalah agar mudah mengurus apabila terjadi sengketa dengan transaksi ini. Misalnya apabila terjadi penipuan sedangkan harga dari produk transaksi lumayan besar. Hal ini membuat semakin mudah untuk mengusut kasus tersebut misalnya kita melapor polisi maka polisi tersebut akan lebih mudah pula mencari alamat pembeli. Selain alasan di atas, harga ongkir juga semakin murh kan? Juga jika ada retur maka semakin mudah pula kita mengurusnya.
7.      Alamat Jelas
Alamat yang kita berikan sebaiknya jelas dan benar agar produk tidak salah kirim biar nggak seperti saya bisa salah kirim gara-gara alamat saya nggak jelas saking kluthuknya. Alamat pedagang juga harus jelas untuk menjamin di saat ada kecurangan agar mudah diusut dan kemudahan retur tentunya.
8.      Lebih baik membeli barang ke pedagang yang sudah dikenal
Pasti banyak keuntungan membeli ke orang yang sudah dikenal. Selain ibadah membantu orang terdekat sebagai pelaris usaha kawan keuntungan lain diantaranya: harga bisa ditawar lebih murah (sama kawan aja jangan pelit-pelit dunk), lebih minim terjadi kasus tipu-menipu, dan retur mudah.
9.      Hindari membeli barang-barang dengan harga fantastis
Hal ini untuk menanggulangi kalau-kalau ternyata penjual tersebut adalah penipu ulung. Untuk itu dianjurkan tidak membeli barang-barang seperti mobil atau rumah secara online karena belum melihat barangnya secara online. Kecuali jika mencari mobil atau rumah secara online, kemudian melihat barangnya secara langsung, baru kalau sudah deal uang bisa diserahkan. Sangat kasian jika uang yang lumayan besar nominalnya (menurut level ketebalan kantong masing-masing) sudah dikirim ke pedagang tetapi ternyata barangnya tidak dikirim atau tidak sesuai spesifikasi. Apa nggak nyengir tuh?
10.  Hindari membeli barang-barang elektronik lewat online
Apalagi barang elektronik yang sangat rantan rusak. Memang diperlukan ketelitian luar biasa saat membeli barang elektronik atau dengan kata lain diperlukan waktu lama untuk memilih barang elektronik yang hendak dibeli kecuali yang “sak-sake”. Bahkan yang membeli secara langsung atau melihat barangnya langsung bisa kecewa setelah membeli barang elektronik karena tidak begitu detail saat memilih apalagi cuman online yang hanya membaca spesifikasi dan melihat gambarnya saja. Misalkan membeli kamera di spesifikasi hanya ditulis jernih, maksudnya jernih yang bagaimana 16MP atau 16GP kah?
11.  Menyimpan semua bukti-bukti transaksi
Harap disimpan bukti-bukti seperti bukti transfer, sms, atau yang lainnya. Hal ini untuk menjamin kalau-kalau ada penipuan misalnya saja untuk bukti melapor ke polisi atau pihak asuransi jika ada.
12.  Harap membeli produk di online dengan gambar jepretan kamera amatiran tapi jelas bukan gambar dari browsing di internet
Cari produk yang gambar spesifikasinya merupakan gambar yang benar-benar asli jepretan dari pedagang dan jelas bukan dari gambar hasil browsing di mbah google. Hal ini untuk menjamin jika produk benar-benar ada dan merupakan sesuai gambar. Sangat memilukan jika gambar spesifikasi bagusnya luar biasa karena hasil browsing di google yang merupakan hasil jepretan fotografer kelas wahid tetapi ternyata produk aslinya bukan itu dan sangat berbeda 180 drajat. Seperti halnya kenalan di facebook dengan seseorang yang foto profilnya Pevita Pears tetapi ternyata aslinya nggak banget.
13.  Uang ditransfer ke perantara bukan ke penjual asli
Hal ini menjadi alternatif keamanan yang sangat dianjurkan untuk dipilih penjual dan pembeli. Kenapa? Ya karena perantara berfungsi untuk melindungi pembeli dan penjual agar tidak ada pihak yang dirugikan. Sistemnya yaitu uang dikirim dari pembeli ke perantara kemudian perantara memberitahu kepada pedagang bahwa produnya sudah dilamar pembeli dan baru pedagang akan mengirimkan produknya kepada pembeli. Lalu perantara akan mengirimkan uangnya kepada pedagang setelah produnya diterima pembeli sesuai spesifikasi. Hal ini akan memberikan keamanan dan kenyamanan kepada masing-masing pihak. Lain halnya dengan uang yang dikirimkan langsung ke pedagang. Karena bisa saja jika uang sudah ditransfer pembeli tetapi setelah pedagang menerima uangnya ternyata produk tidak dikirim. Siapa tuh yang dirugikan?
14.  Ada jaminan uang kembali
Hampir mirip dengan sistim perantara maksudnya jika barang tidak dikirim penjual atau tidak sesuai kondisi di spesifikasi di internet, uang akan dikembalikan pihak perantara.
15.  Bertanya sedetail mungkin kepada pedagang
Perlu bertanya apa saja yang berhubungan dengan produk sampai sejelas mungkin agar tidak kecewa belakangan. Jika perlu bertanya pula tentang pedagang untuk mengetahui itikad baik pedagang. Masalah jujur atau dustanya sih kembali lagi ke sistim feeling.
16.  Membeli ke pedagang dengan foto profil asli bukan wajah browsing
Memang wajah cantik atau tanpan akan menarik sejumlah perhatian pelanggan untuk membeli produknya seperti rumus SPG sekarang. Tapi apa daya jika ternyata foto profilnya mbajak di mbah google. Nanti giliran kena tipu susah mengidentifikasi wajah pedagang. Mending foto asli aja biar pun jelek tetapi yang dicari ‘kan produknya bukan penjualnya. Lagi pula pasti akan lebih mudah untuk mencari siapa sosok tersebut jika terjadi penipun.

      Sekiaan postingan ini. Tunggu postingan berikutnya ya. Semoga bermanfaat dan maaf jika ada salah kata. Mampir juga bagi kalian yang ingin mendapatkan uang dari internet dengan klik di sini.


Tidak ada komentar:

Arsip Blog