Terkadang dari kita memang sering
berbuat jail dengan orang-orang di sekitar kita. Tidak ada maksud apa pun
selain ingin membuat suasana lebih pecaah atau lebih ramai. Kejailan memang
terkadang membuat suasana lebih hangat atau menyenangkan karena menggelikan
atau melucukan akibat ulah kekonyolan dari seorang teman. Dengan kejailan kita
juga dapat menjadikan suasana lebih akrab atau menyenangkan. Kita tidak lagi merasa
canggung atau salah tingkah terhadap teman. Akibatnya suasana akrab akan lebih
terjalin.
Namun ada beberapa dari kita yang
tidak bisa membedakan mana yang disebut bercanda dan mana yang disebut jail.
Kalau bercanda, kita membuat kekonyolan dan obyeknya bisa kita atau orang lain.
Sedangkan jail, subyeknya sudah pasti orang lain. Tapi meskipun demikian, ada
yang terkadang lepas kontrol. Bercanda atau jail sangat terlalu sehingga
merugikan orang lain, misalnya membuat mereka celaka.
Pendapat orang sudah barang tentu akan
berbeda. Ada yang berpendapat bahwa jail menyebabkan suasana akrab akan lebih
terjalin namun ada juga dari mereka yang akan merasa risih terhadap sikap jail
seseorang. Apalagi jika itu membahayakan.
Efek negatif jail banyak sekali. Salah
satu contohnya adalah rasa kurang percaya seseorang terhadap kita karena sifat
suka bohong yang sering kita lakukan. Selain itu banyak keburukan yang bisa
disebabkan oleh kejailan, misalnya rasa mengganggu. Okay, gue akan share ke
kalian beberapa efek kejailan yang ada di sekitar gue. Nah, kalau kalian udah
baca postongan ini bisa deh langsung dicoment.
Ini adalah kisah asli dari seseorang
yang karena kebiasaan jail yang dilakukan menyebabkan kehidupannya brantakan
tak karuan. Apa yang ke depannya akan terjadi memang siapa yang tahu kecuali
Tuhan yang mengatur segala apa alam semesta dan seisinya. Jadi ceritanya gue
punya tetangga, yakni sepasang suami istri yang kemaren baru aja nikah. Bahkan
baru punya anak satu. Nah, istrinya udah lama jadi tetangga gue bahkan dulu
waktu kecil teman sepermainan gue. Waktu kecil istrinya memang jail banget ke
semua orang, makanya sampai punya anak sikap jailnya pun masih bertahan. Suatu
ketika, di kontak BBM-nya ada pin nyasar. Pin tersebut sering banget ngontak ke
dia. Kontaknya sih kayanya yang punya cowok. Karena sering banget ngontak,
awalnya sih cuek tapi lama kelamaan muncul sifat jailnya dulu.
Dia pun sering banget nanggepin apa
yang dikatakan sang cowok. Tapi emang bener guys.
Ternyata awal jail bisa saja jadi seriusan. Meskipun dia udah punya anak dan
suami, dia jadi keblinger dan masih aja nanggepin inbox cowok nggak dikenal tersebut. Suaminya yang pulang dari
Kalimantan pernah suatu ketika mergokin BBMnya. Dan terjadiah perdebatan besar.
Awalnya jail ternyata bisa jadi hal serius. Kalau pun mau ngejelasin ke
suaminya bahwa dia cuman iseng, mana ada suami yang percaya. Iseng kok dalam
hal status hubungan. Apalagi mereka kan udah punya anak. Gue sih sebagai
tetangga sejak dulu percaya bahwa si istri memang cuman ngajak jail. Nggak
maksud selingkuh atau pun hal lain. Karena kecilnya dia emang gitu. Jailnya
nggak ketulungan.
Bahkan waktu kecilnya dia pernah
dikeluarin dari sekolah gara-gara sifat jailnya. Pernah bawa tikus dari rumah
terus dilempar ke cowok-cowok lah, pernah ngegembesin ban guru, nyoret-nyoret
tembok, nyuri buah pepaya untuk sekadar dicecerin ke lantai sekolah, dll. Hal
yang paling serius adalah dia pernah bikin bocor kepala orang. Jadi ceritanya
ada anak yang baru duduk di kursi. Sebut
saja namanya Tedi. Nah, tiba-tiba Tedi berdiri. Kemudian sama si jail ini, menggeser
kursi yang baru saja diduduki Tedi. Pas begitu Tedi mencoba duduk lagi, kursi
pun lenyap dan dia pun terjatuh. Alhasil kepala kena meja belakang, dijahit
deh. Banyak pokonya bukti nyata kejailannya. Sampai kini dia sudah bersuami.
Saking nggak percayanya, suaminya
malah milih cerai. Upps, kejailan berujung fatal. Ini mungkin teguran buat dia.
Kejailannya sudah lewat batas. Hanya karena kejailan yang sepele, dia harus
kehilangan suami dan anak.
Bagi temen yang jail, kurangi dikit
deh jailnya. Bagaimana pun, kalau lagi apes hal sepele bisa jadi masalah besar.
Kalau udah kaya gini, terus mau apa? Semoga teman-teman bisa mengambil hikmah
dari cerita meskipun nggak ada menarik-menariknya yang juga dikemas dengan
bahasa yang acak adul.
Sebenarnya gue juga punya banyak
dampak negatif jail yang gue alamin sendiri. Bahkan kalau ditulis di sini
mungkin nggak muat. Iya, karena saking banyaknya. Gue akuin gue dulunya memang
sedikit jail. Bahkan gue nulis ini karena gue baru ngalamin imbas tak sedap
dari sifat jail gue. Okay, jadi gue putusin bahwa dampak negatif jail riil dari
hidup gue yang akan ke ceritain ke kalian adalah kisah yang belum lama ini gue
alamin.
Jadi gini, gue punya temen namanya
Doni. Nah suatu ketika dia punya HP baru yang sedikit mahal. Katanya udah bidik
HP itu setahun yang lalu tapi baru kesampean saat ini karena uangnya baru ada.
Suatu saat dia pernah main ke rumah gue. Entah sekedar cerita aja atau pamer,
gue juga nggak tahu. Gue tahu kalau dia emang sedikit takut sama yang namanya
reno (sejenis hewan dalam istilah Jawa seperti cacing, suka merayap di dinding,
dan menyala seperti api), makanya gue takut-takutin aja dia pakai hewan ini.
Nah, saking takutnya refleks dia lempar handphone barunya ke arah gue. Dan OMG, handphonenya retak.
Awalnya gue nggak percaya, masak HP
baru dilempar jarak dekat langsung tak berbentuk. Apalagi harganya mahal. Tapi
bagaimana pun, gue sendiri juga yang ngrusak. Meskipun pakai tangan dia yang
melempar, tapi dia nglempar juga karena ulah gue. Gue pun mulai klabakan.
Padahal saat itu gue bener lagi nggak punya duit. Mana saat itu lagi liburan
panjang, jadi gue nggak dapat gaji dari orang tua. Mikir-mikir, gue sempet mau
bawa ke counter tapi kalau dibenerin kayanya udah nggak bisa. Udah seperah itu.
Kalau gue kasih HP gue ke dia, malah dianya yang nggak enak. Akhirnya gue minta
keringanan waktu buat ngumpulin dana dulu. Orangnya sih nggak marah diam aja,
tapi semenjak itu dia nggak pernah lagi main ke tempat gue. Meskipun 2 juta
melayang tapi alhamdulillah gue dapat pelajaran baru. Bercanda boleh tapi
jangan terlalu. Happy ending karena
semenjak gue gantiin handphone-nya gue masih temenan baik ke dia sampai saat
ini.
Nah jika sudah membaca artikel di atas
masihkah kalian ingin menjaili orang-orang di sekitar. Jail atau bercanda tak
ada yang melarang namun jika dilakukan berlebihan bisa saja membahayakan orang
di sekitar. Tidak hanya orang sekitar namun bisa saja diri kamu sendiri. Boleh
jail asal sesuai takarannya.
Jika kalian punya cerita pahit karena kejailan kalian atau teman
kalian di sekitar boleh share di sini
melalui komentar, nanti yang terpilih akan gue posting di part dua dan
selanjutnya.
Akhir kata, gue minta maaf kalau ada
salah tulisan, baik secara tata bahasa, informasi, atau pun salah makna. Yang
jelas gue mohon kritik dan saran. Bisa kalian benarkan jika salah atau yang
punya unek-unek bisa ditambahi. Di kolom komentar nggeh agar yang lain juga
bisa lebih tahu. Okay terimakasih. Semoga bermanfaat. See you next time. Jangan lupa tengok posting gue yang lain ya.
Terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar