Kualitas sekolah merupakan salah satu
faktor penentu seseorang untuk mendapatkan pendidikan yang baik atau tidak.
Tidak jarang para pelajar, khususnya mahasiswa memilih jauh dari orang tua atau
tinggal di kos karena sekolah favorit yang ia pilih jauh dari tempat tinggal.
Hal ini membuat permintaan akan sewa kos atau rumah meningkat. Sehingga membuat
para pengusaha kos rumahan bermain strategi untuk berusaha mendapatkan
penghasilan besar dengan pengeluaran yang seminimal mungkin. Inilah yang
membuat fasilitas kos yang ada asal-asalan namun harga menjulang tinggi. Kita
sebagai konsumen harus cukup pintar dan selektif dalam memilih hunian sementara,
mengingat kos adalah rumah tinggal kedua setelah rumah sendiri dan sebagian
besar waktu kita akan habis di kos selain di kampus. Okay, kali ini gue akan share ke kalian para mahasiswa baru yang
akan memasuki dunia anak kos atau bagi kalian mahasiswa worn out yang ingin pindah kos tentang hal-hal yang harus diketahui
mahasiswa baru sebelum memilih in the kos:
Jarak antara kosan
dengan kampus
Hal ini juga sangat penting dipertimbangkan
karena jam pelajaran di perguruan tinggi berbeda daripada saat di sekolah. Jam
pelajaran di sekolah bisa full dari jam 07.00 sampai semisal jam 12.00 nonstop
dengan waktu istirahat hanya beberapa menit. Beda kalau kuliah bisa saja jam
07.00 kuliah sampai jam 10.00. Lalu kosong dan kuliah lagi jam 15.00. Jadi bisa
saja harus bolak-balik kampus-kos. Faktor lain adalah di saat pulang malam
jarak kos yang terlalu jauh dari kampus juga kurang baik, semisal saat ada rapat
malam atau tugas kelompok yang harus dikerjakan di kampus. Pertimbangan lain
yaitu dengan jarak kos yang dekat sangat memudahkan bagi kalian yang sering lupa
semisal ada alasan karena ada tugas yang ketinggalan.
Keamanan
Kehidupan di kampus memungkinkan
masyarakatnya lebih heterogen daripada di masa sekolah. Bisa saja kita bertemu
dengan orang-orang dengan perbedaan kepercayaan, adat, budaya, dan bahasa yang ada
di Indonesia bahkan luar negeri. Nah, masyarakat yang muktikultural ini
tentunya bisa menyebabkan keanekaragaman tindakan kriminalitas, khususnya kasus
kemalingan. Untuk itu pilihlah kos-kos yang aman ya adik-adik maba.
Keseimbangan antara
harga dan fasilitas
Sebelum booking kos, survey dulu dari kos satu ke kos lainnya. Karena tak
jarang ada yang menyesal memiliki kos mahal tapi fasilitasnya tak seimbang.
Teliti dulu, apakah kamar mandi dalam atau luar, lalu uang yang harus
dibayarkan setiap bulan sudah ternasuk iuran listrik, air, juga perabotan dan
biaya perbaikan kerusakannya atau belum.
Kebersihan rumah dan
kamar
Nah ini nih yang perlu diperhatikan.
Sebenarnya bukan masalah kebersihan lingkungannya tapi bagaimana cara penghuni
lama merawat lingkungannya. Selektiflah dalam memilih kos yang bersih termasuk
bagaimana penghuni kos yang lama dalam memperlakukan lingkungan.
Fasilitas
Mungkin ini seperti kelanjutan dari
kesemlimbangan harga dengan fasilitas. Tetapi terkadang ada yang memiliki
pendapat harga itu tidak penting dibanding kenyamanan. Pilihlah fasilitas yang
menurut kamu memang nyaman buat kamu tinggali. Karena bagaimana pun kos adalah
rumah kedua setelah rumah orang tuamu.
Kelancaran air
Ada beberapa daerah atau perguruan
tinggi yang susah untuk mendapatkan air bersih, terutama di musin kemarau.
Kenali dulu lingkungan perguruan tinggi yang kamu terdaftar, apakah termasuk ke
dalam daerah demikian atau tidak. Padahal yang namanya manusia sudah pasti akan
membutuhkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Usahakan memilih kos
yang memiliki sumber air dari PDAM langsung bukan air sumur. Hal ini wajib kamu
ketahui karena untuk mengirit beban bulanan bapak atau ibu kos, banyak dari
mereka yang hanya memanfaatkan sumur untuk memenuhi kebutuhan air mereka tanpa
peduli jika nantinya musim kemarau tiba.
Sosialisasi penghuni
Penghuni lain adalah keluarga baru.
Jika kita sakit atau butuh apa-apa sudah pasti merekalah orang pertama yang
akan dimintai pertolongan. Untuk itu bina kerukunan sesama penghuni kos lain.
Tipikal masyarakat yang multikultural akan memungkinkan orang-orangnya memiliki
individualisme yang tinggi. Jika lingkungan keluargamu sudah terbiasa dengan
hal seperti ini mungkin akan membuat kamu lebih cepat beradaptasi, tapi jika
yang tidak?
Karakter penghuni
Usahakan jangan sampai ada penghuni
lain terutama teman sekamar kamu yang memiliki karakter bertentangan denganmu.
Misalnya kamu yang senangnya belajar dalam ketenangan, tetapi teman sekamarmu
justru senang belajar dengan mendengarkan musik volume kencang. Juga kamu yang
senang tidur dakam kegelapan tetapi justru teman kamu tak bisa tidur di ruang
yang gelap. Memang sepanjang berjalannya waktu pasti akan ada penyesuaian. Tapi
justru itu, sebelumnya pilihlah teman-teman kos yang bisa membawamu ke arah
kebaikan. Misalnya kamu yang dulunya tidak senang berpuasa sunah tapi ada ajakan
untuk berpusa oleh teman satu kos maka nularlah sifat itu ke kamu. Nggak salah
kan, meskipun lapar tapi kamu bakal dapat pahala, udah gitu ngirit lagi. Selain
itu, jangan sembarangan milih kos, apalagi memilih kos yang tamu lawan jenis
bisa masuk dengan bebas. Nanti yang ada justru membawa kita ke arah keburukan.
Jurusan kuliah
pengguni lain
Usahakan ada salah satu penghuni yang
memiliki jurusan yang sama dengan kita atau minimal sama fakultas. Hal ini agar
ada yang bisa diajak diskusi. Juga bisa dimintai bantuan di saat ada kesulitan
di salah satu pokok bahasan mata kuliah. Minimal ada satu teman di jurusan yang
sama dan ada satu kakak kelas di jurusan yang sama. Adaptasi akan lebih mudah
apabila ada teman yang memiliki tujuan yang sama. Dalam hal ini tujuan belajar
bidang ilmu pengetahuan.
Jarak usia atau
semester dengan penghuni lain
Pengaruh lingkungan akan lebih cepat
mempengaruhi pola pikir seseorang. Ini yang menjadi alasan kamu harus meniliti
terlebih dahulu apakah ada kakak tingkat yang nasibnya sudah di ambang batas di
tempat yang akan kamu tinggali. Tidak asing istilah mahasiswa abadi terjadi.
Memang tidak semua dari mereka disebabkan oleh rasa malas, asal-asalan atau
hal-hal negatif lainnya. Bisa saja mereka tidak tepat waktu lulusnya karena
keterbatasan biaya, sibuk bekerja, atau terlalu sibuk di organisasi. Tetapi ini
penting diwaspadai karena takutnya, cara pandang kita dengannya akan berbeda
jauh. Mahasiswa semester akhir dengan mahasiswa baru sudah pasti akan memiliki
pemikiran yang berbeda. Mahasiswa baru identik memiliki semangat baru. Jika
terus bergabung dengan mereka dikhawatirkan pola pikir akan ikut terpengaruh.
Selain itu bahaya yang lain adalah ditakutkan aktivitas kalian bisa mengganggu
aktivitas mereka yang dikejar deadline
serta memang harus memiliki konsentrasi penuh dalam mengerjakan kewajiban tugas
akhir.
Jarak dengan rumah
makan
Ini bukan masalah yang berpengaruh
bagi mahasiswa yang bisa memasak. Karena jarak kos yang jauh dari rumah makan
tetap tak menyulitkan mereka di saat perut kelaparan. Tapi bagi mahasiswa yang
tidak bisa atau malas masak harus pula memikirkan jarak kos dengan jarak rumah
makan. Hal ini sering menjadi penyakit mahasiswa yang karena tugas kuliah yang
banyak serta malas untuk pergi mencari makan membuat mereka menjadi sakit
seperti tifus atau mag.
Ibu atau bapak kos
Ada beberapa bapak atau ibu kos yang
hanya maunya sendiri. Sekiranya kamu membutuhkan kerenggangan waktu untuk
melunasi uang sewa kos bisa deh mencari dulu bapak atau ibu kos yang sedikit
santai. Carilah bapak atau ibu kos yang perhatian terhadap mahasiswa yang
menumpang di rumahnya. Dengan begitu kalian bisa menganggap mereka sebagai
pengganti orang tua kalian di rumah.
Ketenangan kosan
Terkadang hal positif yang didapat
dalam kehidupan kos-kosan adalah kita mendapat keluarga serta teman baru.
Sehingga kita tidak lagi merasa kesepian seperti ketika tinggal di rumah dulu.
Namun suasana rumah yang terlalu ramai juga tidak baik. Hal ini justru akan
mengganggu konsentrasi belajar atau waktu istirahatmu.
Usahakan letak kamar
tidak dekat jalan
Ini juga termasuk hal yang harus
diusahakan dalam memilih hunian baru. Letak kamar yang terlalu dekat jalan
sangat rawan dari kejahatan, terutama kasus kemalingan. Selain itu kamar kita juga
akan bising karena berdekatan dengan lalu-lalang kendaraan. Kamar yang
terdepanlah yang bisa saja menjadi target pengamen atau pengemis dan uang kalian habis hanya untuk membayar pengemis atau
pengamen yang terus bergantian. Dan yang paling menjadi konsekuensi kalian
selanjutnya yaitu kalian akan seperti menjadi tukang jaga pintu. Apalagi saat
ada salah satu dari penghuni kos yang pulang larut malam. Jika pintu gerbang di
kunci dan tak ada satpam yang menjaga, lalu ada tamu atau orang lain yang ingin
masuk siapa lagi kalau bukan orang yang terdekat yang akan membukakan pintu.
Okay di atas adalah hal-hal yang harus
menjadi pertimbangan mahasiswa dalam memilih hunian. Sekali lagi hal yang harus
menjadi pertimbangan adalah faktor keamanan dan kenyamanan. Setiap orang memiliki
kriteria yang berbeda, termasuk memilih kos. Tetapi sekali lagi hal di atas
adalah saran dari demam fiksi bagi kalian, para mahasiswa yang ingin mencari
hunian baru.
Okay terimakasih banyak gue sampaikan
karena kalian telah menyisihkan waktu sedikit buat baca postingan gue kali ini.
Tak ada gading yang tak retak pasti banyak kesalahan dari postingan ini. Untuk
itu gue minta maaf serta kritik dan saran sangat dibutuhkan untuk kebaikan gue
dan postingan ini dan selanjutnya. Kalau ada unek-unek tentang hal-hal yang
harus diketahui tentang memilih in the kos yang lain bisa dishare di komentar ya biar yang lain juga
lebih tahu. Bye..bye. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar