Laporan
Observasi Manajemen Sekolah Madrasah Tsanawiyah Matholiul Ulum Banjaragung
Jepara
Berikut
ini admin akan sharing tentang laporan observasi manajemen sekolah. Pasti yang
baca ini adik angkatan admin terus lagi ada tugas untuk observasi kan? Ingat ya
buat referensi aja bukan untuk dikumpulin ke dosen. Terimakasih dan semoga
bermanfaat.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Guna membantu tercapainya
tujuan yang diharapkan, dunia pendidikan yakni sekolah memerlukan sistem
pengelolaan yang baik terhadap kompenen-kompenen sekolah.
Pengelolaan yang baik terhadap komponen-komponen sekolah tersebut sering
disebut dengan manajemen sekolah.
Manajemen sekolah
merupakan bagian dari manajemen pendidikan. Manajemen sekolah terbatas hanya
pada satu sekolah saja, sedangkan manajemen pendidikan meliputi seluruh
kompenen sistem pendidikan. Manajemen pendidikan bisa pula menjangkau sistem
yang lebih luas dan besar yaitu regional, nasional, bahkan internasional.
Manajemen sekolah adalah penerapan manajemen pendidikan dalam organisasi
sekolah sebagai salah satu kompenen dari sistem pendidikan yang berlaku.
Penerapan manajemen di
sekolah dapat lebih mengendalikan substansi pendidikan di suatu sekolah atau
manajemen berbasis sekolah agar dapat berjalan dengan tertib, lancar, dan
benar-benar terintegrasi dalam suatu sistem kerja sama sehingga tercapailah
tujuan sekolah secara efektif dan efisien. Implementasi manajemen berbasis
sekolah sebenarnya merupakan manajemen
terhadap kompenen-kompenen sekolah itu sendiri. Ada tujuh kompenen sekolah yang
harus dikelola dengan baik dalam rangka Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), yaitu
kurikulum dan program pengajaran, tenaga kependidikan, kesiswaan, keuangan,
sarana prasarana pendidikan, pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat, serta
manajemen pelayanan khusus lembaga pendidikan.
Sehubungan dengan hal ini penulis
melakukan observasi ke sekolah guna memenuhi tugas dari mata kuliah Manajemen
Sekolah serta dapat mengetahui secara langsung bagaimana manajemen
komponen-komponen di sekolah yaitu MTs Matholiul Ulum Banjaragung di Jepara. Oleh
karena itu dengan adanya observasi yang penulis lakukan, penulis dapat
mendapatkan informasi yang sebenarnya tentang manajemen sekolah lalu untuk kemudian
penulis terapkan di suatu kelak.
1.2. Rumusan
Masalah
1.
Apa
pengertian Manajemen Sekolah?
2.
Apa
saja komponen-komponen mamanjemen sekolah?
3.
Bagaimana
Profil Madrasah Tsanawiyah Matholiul Ulum Banjaragung di Kabupaten Jepara?
4.
Bagaimana
sistem manajemen komponen-komponen sekolah di Madrasah Tsanawiyah Matholiul
Ulum Banjaragung di Kabupaten Jepara?
1.3. Tujuan
1.
Untuk
mengetahui dan memahami pengertian manajemen sekolah.
2.
Untuk
mengetahui dan memahami komponen-komponen manajemen sekolah.
3.
Untuk
mengetahui profil Madrasah Tsanawiyah Matholiul Ulum Banjaragung di Kabupaten
Jepara.
4.
Untuk
mengetahui dan memahami sistem manajemen komponen-komponen sekolah di Madrasah
Tsanawiyah Matholiul Ulum Banjaragung Jepara.
1.4.
Manfaat
1.
Manfaat Teoritis
Mahasiswa dapat mengetahui secara langsung bagaimana profil sekolah
yang diobservasi dan sebagai calon pendidik, mahasiswa dapat mengetahui secara
langsung bagaimana implementasi manajemen komponen-komponen yang ada di sekolah
yang diobservasi guna mencapai tujuan
sekolah secara efektif dan efisien.
2.
Manfaat Praktis
Mahasiswa
dapat memiliki pengetahuan untuk masa depan dan menerapkan secara langsung
implementasi manajemen komponen-komponen di sekolah yang telah diobservasi.
Serta tidak hanya menerapkan begitu saja namun perlu diperbaiki apabila
terdapat kekurangan pada implementasi manajemen komponen-komponen di sekolah
yang telah diobservasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Manajemen Sekolah
Dalam
perkembangan istilah manajemen disamakan dengan istilah administrasi. Perbedaan
keduanya terletak pada ruang lingkupnya saja. Administrasi lebih luas dibanding
dengan manajemen. Keduanya menekankan pada tercapainya efisiensi dan
efektivitas kerja untuk keuntungan yang lebih besar.
Pengertian
manajemen sekolah sebenarnya merupakan aplikasi ilmu manajemen dalam bidang
persekolahan. Manajemen sekolah dapat dipandang secara esensial dari tigat
sudut pandang yang berbeda, yakni sebagai ilmu, seni, dan proses kegiatan.
Sebagai
ilmu karena manajemen sekolah karena ada objek yang dipelajari, yakni kerjasama
sekelompok orang, memiliki metode untuk mempelajarinya, dan memiliki sistemika
baik di dalam mempelajarinya maupun aplikasinya. Sebagai seni karena ditekankan
bagaimana seorang manajer dapat mempengaruhi dan mengajak orang lain untuk
secara bersama-sama menyelesaikan suatu pekerjaan. Manajemen sekolah dipandang
sebagai proses kegiatan kareana di dalamnya terdiri dari kegiatan yang bersifat
manajerial dan operatif.
Pada
hakekatnya tujuan manajemen sekolah tidak terlepas dari tujuan sekolah sebagai
suatu organisasi. Sebagai suatu organisasi tujuan yang ingin dicapai yang
disebut tujuan institusional (kelembagaan) baik tujuan institusional umum
maupun tujuan institusional khusus. tujuan institusional umum mengacu pada
jenjang dan jenis pendidikan sedangkan tujuan institusional khusus disamping
mengacu pada jenjang dan jenis pendidikan juga diwarnai penyelenggara
pendidikan itu sendiri. Tujuan akhir dari manajemen sekolah adalah membantu
memperlancar pencapaian tujuan sekolah agar tercapai efektif dan efisien.
Fungsi
manajemen sekolah dilihat dari aktivitas atau kegiatan manajemen meliputi
kegiatan manajerial dan kegiatan operatif. Kegiatan manajerial dilakukan yang
dilakukan oleh para pemimpin yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian, pengawasan, penilaian, pelaporan, dan penentuan anggaran.
Sedangkan kegiatan yang bersifat operatif yakni kegiatan yang dilakukan oleh
para pelaksana, yaitu ketatausahaan, perbekalan, kepegawaian, keuangan, dan
humas.
Prinsip
manajemen sekolah adalah landasan-landasan yang dijadikan dasar dalam
melaksanakan fungsi atau pekerjaan manajemen sekolah. Prinsip-prinsip manajemen
sekolah yaitu efisiensi, efektivitas, pengelolaan, pengutamaan tugas
pengelolaan, kerjasama, dan kepemimpinan yang efektif.
Ruang
lingkup manajemen sekolah yaitu luasnya bidang garapan manajemen sekolah.
Secara subtansial meliputi bidang kurikulum, bidang kesiswaan, bidang
personalia, bidang sarana, dan bidang prasarana.
2.2.
Komponen-Komponen Manajemen Sekolah
Ruang lingkup komponen
manajemen sekolah secara substisional terdapat enam komponen yang harus
dikelola dengan baik dalam rangka pencapaian tujuan sekolah. Berikut enam
kmponen tersebut:
1.
Manajemen
peserta didik
Peseta didik adalah seorang yang
terdaftar dalam suatu jalur, jenjang, dan jenis lembaga pendidikan tertentu,
yang selalu ingin mengambangkan potensi dirinya baik pada aspek akademik maupun
non akademik melalui proses pembelajaran. Manajemen Peserta Didik (siswa)
adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja
serta pembinaan secara kontinu terhadap seluruh peserta didik yang bertujuan
untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswan agar kegiatan
pembelajaran di sekolah lancar, tertib, dan teratur.
2.
Manajemen
personal
Manajemen Personal atau organisasi
sekolah merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan
secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu para
pegawai di sekolah, sehingga mereka dapat membantu atau menunjang
kegiatan-kegiatan sekolah khususnya kegiatan belajar mengajar secara efektif
dan efisien demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Para
personel harus dikelola dengan baik agar mereka senantiasa aktif dan bergairah dalam
menjalankan tugasnya sehari-hari. Kegiatan administrasi personel meliputi
penyiapan atau pengadaan, penataan atau penempatan atau pengangkatan, ujian
dinas, kenaikan pangkat atau jabatan, pembinaan, pengembangan, penilaian dan
pemberhentian atau pemutusan hubungan kerja.
3.
Manajemen
Anggaran biaya
Manajemen Anggaran biaya sekolah
merupakan seluruh proses kegiatan yang dilaksanakan atau diusahakan untuk
memenuhi biaya operasional sekolah atau pendidikan, sehingga kegiatan
operasional pendidikan semakin efektif dan efisien, demi membantu tercapainya
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Secara garis besar kegiatannya
meliputi pengumpulan atau penerimaan dana, yang sah (dana rutin, SPP, sumbangan
BP3, Donasi, dan usaha-usaha lainnya), penggunaan dana, dan pertanggungjawaban
dana kepada pihak-pihak terkait yang berwenag.
4.
Manajemen
Husemas (Hubungan sekolah dengan pihak masyarakat)
Manajemen Hubungan Sekolah dengan
Masyarakat merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan untuk
mendapatkan simpati dari masyarakat sehingga kegiatan operasional sekolah atau
pendidikan semakin efektif dan efisien, demi membantu tercapainya tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan. Pada hakikatnya sekolah merupakan bagian yang
tak terpisahkan dengan masyarakat, seperti orang tua murid atau anggota badan
pembantu penyelenggaraan pendidikan (BP3). Demikian pula hasil pendidikan
pelaksanaan sekolah akan menjadi harapan masyarakat, maka kegiatan sekolah
harus terpadu dengan masyarakat.
5.
Manajemen
Kurikulum
Manajemen kurikulum merupakan seluruh
proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan
sungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinyu terhadap situasi belajar secara
efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah
diharapkan. Secara opersional kegiatan administrasi atau manajemen kurikulum
itu dapat meliputi tiga kegiatan pokok, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan
tugas guru, peserta didik, dan seluruh sivitas akademika atau warga sekolah
atau lembaga pendidikan.
6.
Manajemen
Layanan Khusus
Manajemen layanan khusus atau sarana
dan prasarana sekolah meliputi manajemen purpustakaan, kesehatan, dan keamanan
sekolah. Dengan sarana dan prasara yang memadai tentu proses pencapaian tujuan
sekolah akan lebih efektif dan efisien.
2.3. Profil
Madrasah Tsanawiyah Matholiul Ulum Banjaragung Jepara
VISI
Visi dari
Madrasah Tsanawiyah Matholiul Ulum Banjaragung
Bangsri adalah : CERDAS DAN SHOLEH
MISI
Untuk mencapai visi madrasah tersebut,
misi dari penyelenggaraan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Matholiul Ulum
Banjaragung Bangsri adalah sebagai
berikut:
1.
Menyelenggarakan
pendidikan Tingkat Tsanawiayah yang
terjangkau Masyarakat Luas.
2.
Meningkatkan proses pembelajaran yang menyenangkan
berkualitas dengan berpijak pada syariat Agama Islam berhaluan Ahlussunnah wal jama’ah.
3.
Membentuk
anak didik yang cerdas terampil dan berbudi pekerti yang luhur.
TUJUAN
Tujuan
yang diharapkan dari penyelenggaraan pendidikan di MTs Matholiul Ulum Banjaragung Bangsri
adalah:
1.
Lulusan
Madrasah Tsanawiyah Matholiul Ulum
dapat melaksanakan shalat dengan baik dan benar serta tertib, dapat
membaca al-Quran dengan benar dan tartil,
hafal surat Yasin dan Juz Amma dan mempunyai dasar-dasar keimanan,
amaliah ala Ahlussunnah Waljama’ah (Tahlil, Al Barjanji, Manaqib, Ziarah Kubur,
Talqin Mayyit, Do’a Qunut, dll) dan akhlakul karimah, sehingga siswa mampu
bergaul di masyarakat
2.
Lulusannya mempunyai semangat dalam menggali ilmu
pengetahuan
3.
Lulusannya
mempunyai dasar-dasar keilmuan secara optimal, sehingga mampu memecahkan
masalah dan mempunyai kepekaan sosial
4.
Terjadi
peningkatan rata-rata nilai Ujian Nasional (UN) serta mampu berkompetisi pada
tingkat nasional.
5.
Siswa
dapat berkomunikasi dengan bahasa inggris dan bahasa arab baik secara aktif
maupun pasif sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
6.
menjadi
pilihan utama bagi masyarakat sehingga dapat meningkatkan animo siswa baru.
7.
Terjalinnya
kerja sama yang harmonis antara lembaga dan steakholder yang ada di lingkungan
madrasah
8.
Terjadi
peningkatan kepedulian dan kesadaran warga madrasah terhadap keamanan,
kebersihan dan keindahan lingkungan madrasah
PROFIL
1.
Nama
Sekolah :
Madrasah Tsanawiyah Matholiul
Ulum
2.
Alamat :
Jl. KH. Abd Manan Klumosari
Banjaragung
3.
Kecamatan : Bangsri
4.
Kabupaten : Jepara
5.
Nomor
Telepon :
(0291) 771647
6.
Email : mtsmu_banjaragung@yahoo.co.id
7.
Nama
Kepala Sekolah : Nur
Hadi, S.Pd.I
8.
Kategori
Sekolah : Swasta
9.
Tahun
Didirikan : 1986
2.4. Manajemen
Komponen Sekolah di MTs
1.
Manajemen Peserta Didik
Rekap
Jumlah Peserta Didik Tahun
Pelajaran 2014/2015
NO
|
KELAS
|
PESERTA DIDIK
|
JUMLAH
|
|
PA
|
PI
|
|||
1
|
VII A
|
14
|
20
|
|
2
|
VII B
|
12
|
22
|
|
3
|
VII C
|
15
|
17
|
|
JUMLAH
|
41
|
59
|
100
|
|
1
|
VIII A
|
16
|
18
|
|
2
|
VIII B
|
15
|
17
|
|
JUMLAH
|
31
|
35
|
66
|
|
1
|
IX A
|
24
|
||
2
|
IX B
|
23
|
||
3
|
IX C
|
29
|
||
JUMLAH
|
29
|
47
|
76
|
|
Sedangkan jumlah peserta didik empat tahun tahun terakhir
mengalami naik turun. Hal ini karena jumlah rombongan belajar yang belum stabil
mengingat jumlah ruang kelas yang terbatas dan juga adanya pembatasan jumlah
pada setiap kelasnya menjadi 32 peserta didik. Dilihat dari pendaftar calon peserta didik,
empat tahun terakhir mengalami kenaikan.
Data jumlah peserta didik dalam empat tahun
terakhir
Tahun
|
Kelas VII
|
Kelas VIII
|
Kelas IX
|
Total
|
|||||
L
|
P
|
L
|
P
|
L
|
P
|
L
|
P
|
JML
|
|
2010/2011
|
51
|
50
|
48
|
40
|
46
|
41
|
145
|
131
|
276
|
2011/2012
|
41
|
49
|
50
|
49
|
52
|
38
|
143
|
136
|
277
|
2012/2013
|
50
|
50
|
38
|
45
|
35
|
44
|
123
|
139
|
262
|
2013/2014
|
51
|
52
|
30
|
48
|
30
|
38
|
111
|
138
|
249
|
Pada tahun pelajaran 2013/2014 MTs. Matholiul
Ulum Banjaragung
Bangsri mampu
menampung lulusan dari SD/MI sebanyak 8 rombel peserta didik. Sebagai
perbandingan dengan tahun-tahun sebelumnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Jumlah Calon peserta Didik yang
mendaftar dan yang diterima
Tahun
|
Calon Peserta Didik
|
Peserta Didik Diterima
|
Persentase Peserta Didik
Diterima (%)
|
||||
L
|
P
|
JML
|
L
|
P
|
JML
|
||
2010/2011
|
51
|
50
|
101
|
50
|
51
|
100
|
99%
|
2011/2012
|
41
|
49
|
90
|
41
|
49
|
90
|
100%
|
2012/2013
|
50
|
50
|
100
|
50
|
50
|
100
|
100%
|
2013/2014
|
53
|
57
|
110
|
53
|
57
|
110
|
100%
|
Dalam waktu
empat tahun ini, MTs. Matholiul Ulum Banjaragung Bangsri menerima peserta didik
berbeda karena lokasi dan ruang kelas yang belum terpenuhi untuk stabilnya
rombongan . Data rombongan belajar dalam tiga tahun terakhir:
Tahun
|
Kelas
|
Total
|
||
VII
|
VIII
|
IX
|
||
2012/2013
|
3
|
3
|
3
|
9
|
2013/2014
|
3
|
3
|
2
|
8
|
2014/2015
|
2
|
3
|
3
|
8
|
MTs. Matholiul
Ulum Banjaragung Bangsri dalam rangka menampung
lulusan SD/MI dengan melalui seleksi/ranking nilai UASBN, mengingat terbatasnya
daya tampung Madrasah dibandingkan dengan jumlah pendaftar. Pada tahun pelajaran 2013/2014 dengan data sebagai berikut :
Asal peserta didik Kelas VII tahun pelajaran 2013/2014
No
|
Asal peserta didik
|
SD
|
MI
|
Jumlah
|
||
L
|
P
|
L
|
P
|
|||
1
|
Pendaftar
|
23
|
20
|
30
|
27
|
110
|
2
|
Diterima
|
23
|
20
|
30
|
27
|
110
|
Nilai UASBN calon peserta didik yang masuk ke MTs. Matholiul Ulum
Banjaragung
Bangsri pada umumnya rendah. Namun pada tahun pelajaran 2013/2014 ini ada peningkatan rata-rata
dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu
7.05.
Nilai UASBN Peserta Didik Tahun Pelajaran 2013/2014
No
|
Jml
|
Mata Pelajaran UASBN
|
|||||
Bhs. Indo.
|
MTK
|
IPA
|
Jumlah
|
Rata-rata
|
|||
1
|
Pendaftar
|
110
|
|||||
Nilai tertinggi
|
9.60
|
10.00
|
9.62
|
29.22
|
9.74
|
||
Nilai Terendah
|
6.19
|
2.75
|
4.25
|
13.19
|
4.40
|
||
Rata-rata
|
7.90
|
6.38
|
6.94
|
21.21
|
7.07
|
||
2
|
Diterima
|
110
|
|||||
Nilai tertinggi
|
9.60
|
10.00
|
9.53
|
29.13
|
9.71
|
||
Nilai Terendah
|
6.19
|
2.75
|
4.25
|
13.19
|
4.40
|
||
Rata-rata
|
7.90
|
6.38
|
6.89
|
21.16
|
7.05
|
Sebagian besar peserta didik MTs. Matholiul Ulum Banjaragung Bangsri berasal dari keluarga petani
dan sebagian berasal dari keluarga kurang mampu/miskin.
Kondisi
Peserta didik Tahun Pelajaran 2013/2014
No
|
Keadaan Peserta didik
|
Kelas VII
|
Kelas VIII
|
Kelas
|
Jml
|
|||
IX
|
||||||||
L
|
P
|
L
|
P
|
L
|
P
|
|||
1
|
Peserta didik mampu
|
20
|
15
|
30
|
21
|
18
|
17
|
115
|
2
|
Peserta didik tidak mampu
|
7
|
6
|
8
|
4
|
8
|
6
|
40
|
3
|
Peserta didik berkebutuhan khusus
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Peserta didik MTs. Matholiul Ulum Banjaragung Bangsri berasal dari daerah di
sekitar madrasah/sekolah yang yang
tersebar dari beberapa desa di Kecamatan Bangsri, Kembang, Mlonggo dan Jepara.
Bagi peserta didik yang kurang mampu
atau miskin .diusulkan untuk mendapat bantuan pendidikan yang berasal dari BSM
juga dari instansi lain yang menyediakan dan memberikan bea peserta didik bagi peserta didik yang kurang mampu.
Rekap Jumlah penerima bantuan dana pendidikan, bea peserta didik.
No
|
ASAL BANTUAN
|
JUMLAH PENERIMA
|
KETERANGAN
|
1
|
BSM
DEPAG
|
93
|
|
JUMLAH
|
93
|
Prosentase kelulusan pada tahun
pelajaran 2012/2013 berjumlah 100%. Sebagai perbandingan untuk empat tahun terakhir dapat dilihat pada
Tabel berikut
Tahun
|
Peserta Ujian
|
Kelulusan
|
|||||
L
|
P
|
Jml
|
L
|
P
|
Jml
|
%
|
|
2010/2011
|
46
|
41
|
87
|
46
|
41
|
87
|
100%
|
2011/2012
|
52
|
38
|
90
|
52
|
38
|
90
|
100%
|
2012/2013
|
35
|
44
|
79
|
35
|
44
|
79
|
100%
|
2013/2014
|
30
|
38
|
68
|
30
|
38
|
68
|
100%
|
Rata-rata Nilai UN dalam Empat Tahun
Terakhir
NO
|
TAHUN
|
UJIAN NASIOANAL
|
||||
BHS. INDO
|
BHS. ING
|
MTK
|
IPA
|
|||
1
|
2010/2011
|
Nilai tertinggi
|
8.80
|
9.40
|
9.50
|
9.00
|
Nilai Terendah
|
5.60
|
5.60
|
4.50
|
5.50
|
||
Rata-rata
|
7.04
|
7.56
|
7.72
|
6.85
|
||
2
|
2011/2012
|
Nilai tertinggi
|
8.86
|
8.94
|
8.54
|
8.85
|
Nilai Terendah
|
7.92
|
7.29
|
7.14
|
7.32
|
||
Rata-rata
|
8.38
|
7.74
|
7.58
|
7.79
|
||
3
|
2012/2013
|
Nilai tertinggi
|
9.80
|
9.00
|
9.75
|
10.00
|
Nilai Terendah
|
4.20
|
1.80
|
2.75
|
25.00
|
||
Rata-rata
|
7.74
|
5.29
|
7.02
|
7.89
|
||
4
|
2013/2014
|
Nilai tertinggi
|
9.40
|
8.60
|
9.75
|
8.25
|
Nilai Terendah
|
4.00
|
2.40
|
1.50
|
2.00
|
||
Rata-rata
|
6.91
|
4.79
|
4.25
|
4.63
|
2.
Manajemen
Personalia/Organisasi
Tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
MTs. Matholiul Ulum
Banjaragung Bangsri pada tahun pelajaran 2013/2014 ini
berjumlah 24 orang dengan perincian sebagai berikut :
STATUS
KEPEGWAIAN
|
TENAGA PENDIDIK
|
TENAGA KEPENDIDIKAN
|
JUMLAH TOTAL
|
||||
L
|
P
|
JML
|
L
|
P
|
JML
|
||
PNS DEPAG
|
|||||||
PNS DPK
|
|||||||
NON PNS
|
12
|
9
|
21
|
2
|
2
|
4
|
25
|
JUMLAH
|
12
|
9
|
21
|
2
|
2
|
4
|
25
|
Kepala
Sekolah
Dalam
manajemen sekolah di Mts. Matholiul Ulum Banjaragung Bangsri yang menjadi peran
kepala sekolah adalah sebagai berikut:
1.
Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai
tingkatan perencanaan.
2.
Mengembangkan organisasi madrasah sesuai dengan
kebutuhan.
3.
Memimpin madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber
daya madrasah secara optimal.
4.
Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan
peserta didik baru serta penempatan dan pengembangan peserta didik.
5.
Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan
pelaksanaan program kegiatan madrasah dengan prosedur yang tepat.
6.
Merencanakan tindak lanjut.
Tenaga
Pendidik
Tenaga
pendidik ( Guru ) merupakan salah satu komponen yang sangat penting dan menentukan bagi berhasil tidaknya
penyelenggaraan proses pembelajaran di Sekolah/Madrasah. Oleh karena itu dalam
pengelolaan pendidikan, kondisi tenaga
pendidik ( Guru ) , terutama dari segi
jumlah, jenjang dan klasifikasi
pendidikan serta pengalaman, perlu mendapat perhatian dalam pengelolaan
pendidikan, termasuk di lembaga pendidikan MTs. MATHOLIUL ULUM BANJARAGUNG BANGSRI.
Keadaan
tenaga pendidik ( Guru ) MTs. MATHOLIUL ULUM BANGSRI
Tahun Pelajaran 2012/2013, seluruhnya
berjumlah 26 orang,
terdiri dari 2 guru PNS, 23 orang guru
tetap yayasan ( GTY ) dan 1 orang guru tidak tetap
Yayasan.
Rasio
jumlah guru dengan jumlah peserta didik adalah 47: 965 atau 1 : 20.
Sedangkan jumlah guru yang memiliki kualifikasi S2 : 2 orang guru ( 4.2 %),
S1 sebanyak 41 orang ( 87 % ), D3 sebanyak 1 orang (
2.1% ), D2 1 orang guru dan
SLTA sebanyak 2 orang (4.2 % ).
Peran guru di Mts. Matholiul
Ulum Banjaragung dalam membantu kepala sekolah dalam pengelolaan sekolah,
yaitu:
1. Melaksanakan KBM serta
melaporkan kepada kepala sekolah.
2. Melakukan bimbingan dan
konseling.
Tenaga Kependidikan
Tenaga
kependidikan dalam pengelolaan pendidikan merupakan bagian yang penting
dan tak terpisahkan dengan tenaga pendidik. Dia berfungsi untuk
melayani berbagai keperluan yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran, baik
dari segi keuangan, ketenagaan, sarana prasarana, kerumah tanggaan,
perpustakaan dan lain-lain.
Keadaan
tenaga kependidikan MTs. MATHOLIUL
ULUM Banjaragung Bangsri Tahun
Pelajaran 2013/2014,
seluruhnya berjumlah 4 orang,
terdiri dari 2 orang
pegawai tetap Yayasan dan 2 orang pegawai tidak tetap Yayasan.
Peran Tenaga Kependidikan untuk
membantu kepala sekolah dalam pengelolaan sekolah:
1. Membantu tugas administrasi
sekolah.
2. Membuat surat-surat yang
berhubungan dengan bidang akademik dan kesiswaan.
3. Merekap data masuk maupun
keluar.
Pengawasan antarpersonalia di
Mts. Matholiul Ulum Banjaragung Bangsri:
1. Pengawasan Kepala Sekolah
terhadap Guru:
a. Mengkaji rangkuman hasil
penilaian.
b. Apabila tujuan supervisi tidak
tercapai, dilakukan penilaian ulang terhadap pengetahuan, keterampilan, dan
sikap guru yang menjadi tujuan pembinaan.
c. Membuat rencana supervisi
akademik terintegrasi.
d. Mengimplementasikan rencaan
supervisi akademik tersebut pada periode berikutnya.
2. Pengawasan seorang kepala
sekolah terhadap tenaga kependidikan:
a. Pengawasan kepala sekolah dapat
melalui penilaian-penilaian atas diri sendiri, seperti penilaian oleh siswa, penilaian
oleh rekan syawat, penilaian oleh atasan langsung.
b. Kepala Sekolah dapat menilai
dari aspek kesungguhan dalam kerja keras, kedisiplinan, dan kepatuhan terhadap
peraturan yang berlaku.
3. Pengawasan guru dan tenaga
kependidikan terhadap kepala sekolah:
a. Guru menyusun progam pengawasan
secara obyektivitas.
b. Mengawasi kinerja kepala sekolah
mencakup supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut hasil pengawasan.
Berikut adalah cara Kepala MTs.
Matholiul Ulum Banjaragung dalam memotivasi tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan:
1. Berpikiran positif
2. Menciptakan perubahan yang kuat.
3. Membangun harga diri.
4. Mementingkan perasaan.
5. Ciptakan keberanian, kerja
keras, dan bersedia belajar dari masa lalu.
6. Ingin selalu menjadi yang
terbaik.
7. Membasmi sikap yang menunda-nunda.
3. Manajemen
Anggaran dan Biaya
Keuangan MTs. Matholiul Ulum Bangsri
bersumber dari :
1) BOS
2) BOSP
3) Pendampingan
BOS
4) Komite
5) Sumber
lain : Dana Hibah/ blockgrant dll.
Dengan
Penggunaan Belanja Rutin seperti : Administrasi, Belanja Pegawai, Pemeliharaan,
Rekening Listrik, telpon, internet, PAM, dan lain sebagainya. Berikut adalah
rencana pendapatan tahun 2012/2013:
No
|
Sumber Dana
|
Total 4 th.
|
Tahun 2012/2013
|
|||
JUMLAH
|
Uang
|
Barang
|
||||
Bentuk
|
Nilai (Rp)
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
I
|
BOS
|
658.525.000
|
||||
II
|
APBD KAB.
|
|||||
a. BOSP
|
6.050.000
|
|||||
III
|
APBD PROV.
|
|||||
a. PBOS
|
43.100.000
|
|||||
IV
|
APBN
|
|||||
a. BSM
|
||||||
b. Tun. Fungsional
|
||||||
V
|
KOMITE
|
|||||
VI
|
a. SPP
|
225.300.000
|
||||
b. Iuran / Sumbanan
|
||||||
VII
|
BLOCK GRANT/ SSQ
|
|||||
VIII
|
SUMBER LAIN
|
|||||
TOTAL
|
4.
Manajemen
HUSEMAS
a.
Komite Madrasah
Komite Madrasah adalah badan mandiri yang mewadahi peran
serta masyarakat dalam
rangka peningkatan mutu, pemerataan dan efisiensi pengelolaan
pendidikan disatuan pendidikan.
Tujuan :
a.
Mewadahi dan menyalurkan aspirassi dan prakarsa
masyarakat
b.
Meningkatkan tanggung jawab dan peranserta masyarakat
dalam penyelenggaraan pendidikan
c.
Menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel,dan
demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu di
satuan pendidikan
Peran :
a.
Sebagai Pemberi Pertimbangan
Anggota komite sekolah yang memahami
perannya sebagai pemberi pertimbangan maka akan memberikan pertimbangan secara
aktif dalam :
a) penyusunan RKS, RKTM,
b) pelaksanaan program RKS/M dan atau RKAS/M.
c) pengelolaan sumberdaya: SDM, Sarana
Prasarana, Anggaran Kurikulum, urusan yang lain
b.
Sebagai Pendukung
Bentuk dukungan yang telah diberikan kepada
madrasah berupa : Gagasan, Pemikiran, pendanaan, Barang, maupun Jasa, tenaga
kerja
c.
Sebagai Pengontrol
Komite sekolah melakukan monitoring
terhadap :
1)
Pelaksanaan RKM, RKTM
2)
Output madrasah : hasil evaluasi, kurikulum, angka
mengulang
3) Laporan keuangan madrasah
d.
Sebagai Mediator Penghubung antara pemerintah dan
masyarakat
Komite sekolah sebagai mediator penghubung
antara wali peserta didik dengan pemangku kepentingan madrasah
a)
Menyampaikan usulan-usulan dari Orang Tua Peserta Didik.
b)
Membantu hubungan dengan Dinas Pendidikan/ Kandepag.
c)
Membantu hubungan dengan berbagai Dinas terkait lainnya.
d)
Membantu hubungan dengan aparat kecamatan
e)
Membantu hubungan dengan tokoh masyarakat/tokoh agama.
f)
Membantu hubungan dengan dunia usaha dan dunia industri
(DUDI)
b.
Pengurus Komite Madrasah dan Latar Belakangnya
Pengurus Komite Mts.
Matholiul Ulum
Bangsri meliputi beebrapa unsur yang ada di masyarakat yakni Tokoh Masyarakat,
Wali Peserta didik, Guru Madrasah.
5.
Manajemen Kurikulum
Penyusunan Struktur kurikulum didasarkan
atas standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran yang
telah ditetapkan oleh BSNP.
Madrasah atas persetujuan Komite Madrasah dan memperhatikan keterbatasan
sarana belajar serta minat peserta didik, menetapkan pengelolaan kelas sebagai
berikut ini.
1.
MTs. Matholiul Ulum Banjaragung Bangsri menerapkan
sistem paket. Peserta didik mengikuti pembelajaran sesuai dengan yang telah
diprogramkan dalam struktur kurikulum.
2.
Jumlah rombongan belajar 8 rombel. Kelas VII (3 rombel), kelas VIII (3rombel)dan Kelas IX (3 rombel).
3.
Siswa dianjurkan mengikuti kegiatan
ekstra sesuai minat dan bakat masing-masing.
Muatan Lokal
Muatan lokal yang akan dilaksanakan adalah
1)
Bahasa Jawa
2)
Ke NU an.
3)
Qiro’atul Kutub
4)
Qiro’atul Qur’an
Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri di MTs. Matholiul Ulum diarahkan
untuk pengembangan karakter peserta didik
sehingga menjadi pribadi yang mandiri dalam mengatasi persoalan hidup,
baik persoalan pribadi, kemasyarakatan maupun kebangsaan. Pengembangan diri
juga dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik dengan mempertimbangkan kondisi sumber daya
Madrasah.Secara khusus pengembangan
diri bertujuan untuk:
a.
Meningkatkan
keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan
b.
Membangkitkan
sikap patriotisme dan sportifitas peserta didik
c.
Meningkatkan
kemandirian peserta didik
d.
Meningkatkan
sosiabilitas peserta didik
e.
Membentuk
sikap enterpreunershif peserta didik
Pengembangan Diri dilaksanakan di bawah koordinator
guru Bimbingan Konseling, pelatih, pembina ekstakurikuler, guru mata pelajaran
dan seluruh personil MTs.Matholiul Ulum. Pengembangan diri dilaksanakan di luar
KBM.
Pengembangan Diri di MTs. Matholiul Ulum
dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut:
a.
Pembentukan
Karakter Melalui Pembiasaan Dalam Kegiatan
Rutin
a)
Membaca Solawat setiap hari sebelum belajar
b)
Sholat Dzuhur berjamaah setiap hari
c)
Melaksanakan ibadah rutin
di luar sekolah (lingkungan masing-masing)
d)
Upacara Bendera
2 kali satu bulan
e)
Berdo'a sebelum
dan sesudah belajar
f)
Pemeriksaan kebersihan
badan serta pakaian sebelum masuk kelas
g)
Membersihkan kelas serta
halaman sebelum dan sesudah belajar
Terprogram
a.)
Kegiatan keagamaan
(Pesantren Kilat), Hafalan Juz
Amma, Surat Yasiin.
b.)
Pembiasaan menabung,
infaq, dan shodaqoh
c.)
Pekan Kreativitas
dan olahraga antar
kelas
d.)
Peringatan Hari Besar Islam (HBI) dan Hari Besar
Nasional (HBN)
e.)
Karya wisata, study tour
Spontan
a)
Memberi salam
b)
Membuang sampah
pada tempatnya
c)
Membiasakan antri
d)
Membantu temannya
yang terkena musibah
e)
Berdiskusi dengan
baik dan benar
f)
Makan dan minum secara
islami
Teladan
a)
Berpakaian rapih bersih,
dengan atribut sekolah lengkap
b)
Memakai seragam sesuai
dengan jadwal pemakaiannya
c)
Tepat waktu dalam
segala hal
d)
Penampilan sederhana
e)
Tidak merokok
b.
Pengaturan
Beban Belajar
MTs. Matholiul Ulum menggunakan sistem paket
yang dialokasikan dalam struktur
kurikulum sebagai berikut :
1.
Satu jam pembelajaran per tatap muka : 40
menit
2.
Jumlah jam
pembelajaran per minggu : 48 jam pelajaran
3.
Hari PBM :
Sabtu s.d. Kamis
4.
Minggu efektif
per tahun pelajaran : 35
Minggu
5.
Beban belajar
penugasan terstruktur dan
kegiatan mandiri tidak
terstruktur maksimum 30% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka
dari mata pelajaran yang
bersangkutan.
6.
Alokasi waktu untuk
praktik adalah satu jam tatap muka setara dengan dua jam kegiatan praktik di
Madrasah atau empat jam praktik di luar Madrasah.
7.
Alokasi waktu untuk
pengembangan ekspresi dan potensi diri disesuaikan dengan
jenis pengembangan yang dipilih
8.
Pengembangan diri dalam
rangka pembentukan karakter disesuaikan
dengan kondisi, situasi, dan
konteks Madrasah.
c.
Ketuntasan
Belajar
Ketuntasan
belajar di tetapkan untuk tiap Indikator Pencapaian Kompetensi Dasarnya dengan
kriteria logis adalah sebesar 75% untuk tiap Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar
Ketuntasan
belajar setiap mata pelpelajaran disesuaikan dengan kompleksitas, intake siswa,
dan sarana prasarana. Dengan menganalisa segala aspek dan ketentuan
penghitungannya maka penentuan ketuntasan ini dalam tahun pelajaran 2012/2013
MTs.
Kenaikan
Kelas dan Kelulusan
1. Kenaikan kelas dilakukan dengan mempertimbangkan hasil nilai
pada semester dua
2. Rata - rata nilai untuk semua mapel sekurang – kurangnya adalah
60
3. Nilai Mapel (Qur'an Hadits, Fiqih, Aqidah Akhlak, PKn, Bahasa
Indonesia) tidak boleh ada nilai kurang dari KKM
4. Memiliki nilai dibawah KKM paling banyak 3 mapel selain mapel pada
poin 3
5. Nilai kualitatif untuk Pengembangan Diri dan Kepribadian adalah
:
A = Memuaskan ( 85 – 100 )
B = Baik
( 75 – 84 )
C = Sedang ( 55 – 74
)
D = Kurang ( < 55
)
6. Nilai Sikap / Kepribadian yang meliputi Kelakuan dan Kerapian
minimal B, dan nilai lainnya minimal C.
7. Nilai Kerajinan minimal C, didasarkan pada kehadiran siswa dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan ketentuan sebagai berikut :
A = 0 Alpha ( S dan I tidak diperhatikan)
B = 1 – 4
Alpha
C = 5 – 8
Alpha
D = 9 – 16 Alpha
E =
> 16 Alpha
Kriteria Kenaikan Kelas
:
1.
Kenaikan kelas dipertimbangkan berdasarkan nilai raport
semester II.
2.
Kriteria Kenaikan Kelas :
a.
Tidak boleh ada nilai dibaeah 50,0 (lima puluh koma nol)
b.
Jika semua indikator, HB (Hasil belajar, KD (kompetensi
dasar), dan SK (Standar Kompetensi ) suatu mata pelajaran telah terpenuhi
ketuntasannya maka siswa dianggap telah layak naik kelas berikutnya.
c.
Jika Siswa masih
belum menuntaskan indikator, HB, KD, dan
SK pada lebih 4 mata pelajaran sampai
batas akhir tahun, maka siswa harus mengulang dikelas yang sama.
d.
Untuk memudahkan administrasi maka siswa diharapkan
mengulang semua mata pelajaran beserta SK, KD, HB, dan sekolah mempertimbangkan
mata pelajaran SK, KD, HB dan Indikator yang tuntas pada tahun ajaran
sebelumnya, apabila nilai mata pelajaran yang telah tuntas mendapat nilai
dibawah KKM.
e.
Siswa yang belum tuntas SK, KD, HB < 4 mata pelajaran
tersebut diulang paka kelas lanjutan sampai memenuhi batas minimal katuntasan.
Teknik pengaturan PBM diserhkan kepada guru.
f.
Siswa tidak masuk karena ijin dan tanpa keterangan
maksimal 20% , dari jumlah hari efektif pembelajaran setahun. ( 210 Hari ).
g.
Siswa wajib mengikuti salah satu kegiatan pengembangan
diri yang diselenggarakn oleh sekolah dengan nilai minimal C.
Kelulusan
Kelulusan
dilaksanakan setelah siswa
menyelesaikan seluruh program pembelajaran dari
kelas VII s.d IX. Adapun
ketentuannya sebagai berikut :
1)
Sesuai dengan ketentuan PP
N0 19/2005 ps. 72 ayat 1 peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan
pada pendidikan dasar dan menengah setelah:
a.
Menyelesaikan seluruh
program pembelajaran, dan kelompok mata pelajaran Jasmani, Olah Raga dan
Kesehatan.
b.
Lulus Ujian Sekolah untuk
kelompok mata pelajaran PAI dan Bahasa Arab serta Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi.
c.
Lulus Ujian Nasional.
2)
Persentasi kehadiran
minimal 75% = 157 hari
3)
Perilaku/sikap dengan
kriteria baik
Predikat Kelulusan :
Nilai kelulusan / NILAI Akhir (NK) dihitung dengan menggunakan formula berikut
:
NA = (0,4 x M) + (0,6 UN)
M = (0,4 x SMT) + (0,6 UM)
Keterangan :
NA = Nilai
Akhir kelulusan
M
= Nilai Madrasa h
UM = Ujian Madrasah
SMT = Rata-rata semeter 1-5
d. Pengembangan
Silabus dan Perencanaan Pembelajaran
1.
Silabus untuk setiap mata
pelajaran tersedia.
Silabus yang dikembangkan dan disusun
oleh guru maupun MGMP baik tingkat madrasah maupun tingkat kabupaten meliputi
semua mata pelajaran yang diajarkan di madrasah termasuk mata pelajaran muatan
lokal.
2.
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran ( RPP )
Sebagai persiapan dan pelaksanaan
pembelajaran, kelompok guru dan MGMP juga menyusun dan merencakan pelaksanaan
pembelajaran ( RPP ).
e.
Kegiatan ekstra kurikuler
dan pengembangan di Madrasah.
Untuk membantu pengembangan minat dan
bakat peserta didik, madrasah merencanakan program ekstra kurikuler sebagai
berikut :
a)
Tilawatil Qur’an
b)
Komputer
c)
KIR ( Karya Ilmiah Remaja
)
d)
Pramuka
e)
PMR ( Palang Merah Remaja
)
f)
Mapel Olimpiade
g)
Rebana
h)
Tenis Meja
6.
Manajemen Layanan Khusus
Komponen/kategori
berikutnya yang tidak kalah pentingnya dalam pengelolaan pendidikan, adalah
komponen sarana dan prasaran. Kondisi sarana dan prasarana MTs. Matholiul Ulum Banjaragung Bangsri pada saat ini dapat kami gambarkan
sebagai berikut :
1. Tanah
Madrasah
Luas tanah
MTs. Mathpliul Ulum
Banjaragung Bangsri seluruhnya
berjumlah 1.365 m2
yang terdiri dari :
Sumber Tanah Madrasah
|
Status kepemilikan
|
|
Sudah Bersertifikat
|
Belum Bersertifikat
|
|
Pemerintah
|
-
|
-
|
Mandiri/Beli sendiri
|
-
|
-
|
Wakaf/sumbangan/hibah
|
1.365 m2
|
-
|
Pinjam
|
-
|
-
|
2.
Bangunan
Madrasah
Luas tanah MTs. Matholiul Ulum
Banjaragung seluruhnya berjumlah 1.365 m2, bangunan dua lantai dengan luas
bangunan 1.141 m2 dan dipakai untuk lain-lain 224 m2.
3.
Mebelair
Tersedia Meja Kursi untuk
kegiatan belajar mengajar sejumlah peserta didik, sehingga dapat mendukung
kenyaman. Pada tiap ruang tersedia meubeler sesuai kebutuhan dari ruang
tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1.
SIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat penulis simpulkan bahwa
komponen-komponen manajemen sekolah merupakan hal yang utama dan sangat
mendukung demi kelangsungan pembelajaran di suatu sekolah sebagai suatu
organisasi. MTs
Matholiul Ulum Banjaragung di Jepara telah
menerapkan sistem manajemen yang baik dimana masing-masing komponen manajemen
sekolah sudah direncanakan, diorganisir, digerakkan, dan diawasi dengan baik
dan masing-masig bidang telah di alokasikan pada pengajar yang telah
berkompeten dibidangnya serta pada waktu yang efektif. Sehingga masing-masing
bidang manajemen sekolah dapat berjalan dengan baik, efektif dan efisien.
3.2.
SARAN
Sebaiknya pihak sekolah lebih meningkatkan pengembangan
manajemen sekolah atau paling tidak mempertahankan agar kualitas dan mutu
sekolah tetap baik dan dapat bertambah baik. Setiap komponen-komponen manajemen
sekolah hendaknya lebih meningkatkan pelayanan untuk pihak internal maupun
eksternal sehingga tujuan jangka panjang dan pendek dapat tercapai secara
efektif dan efisien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar