Cara Menghapus Kesedihan yang Harus Kamu
Ketahui
Hai.... Hai.... Halo.... Halo.... Peselancar dunia maya
sekalian! Selamat berbahagia dan selamat sentosa bro or sista, girl or boy. Bagaimana kabar kalian hari ini dan
kemaren? Baik ya? Bagaimana suasana hati kalian? Hari yang bahagia atau
menyebalkan? Silakan dijawab di kolom komentar okay. Gue selalu berdoa semoga
kalian selalu bahagia meskipun hidup dalam gundah, gelisah, atau pun merana.
Bahagia dan bersedih adalah suatu perasaan yang subyektif. Akhir-akhir
ini gue sering galau dan selalu merasa sedih. Mungkin ini disebabkan masalah
yang berjubel yang akhir-akhir ini gue hadapi. Baik itu masalah pekerjaan,
tugas kampus, hubungan ke orang tua, teman, sahabat, pacar, orang yang dikenal,
maupun yang tak dikenal. Bisa juga mungkin itu disebabkan karena rasa kecewa.
Entah itu kecewa karena kebodohan sendiri maupun perilaku orang lain.
Apa pun itu kesedihan memang di sebabkan oleh masalah. Masalah
adalah suatu kenyataan yang harus dan pasti dihadapi manusia. Semua manusia di
dunia ini tidak bisa terhindar dari masalah. Entah siapa mereka. Orang kaya
maupun miskin, atau pun dari pejabat sampai tukang minta-minta di jalanan. Juga
tidak pandang umur, dari usia remaja sampai ke orang tua. Mau kakek-nenek,
mbak-mbak, mas-mas, bapak-bapak, ibu-ibu, tante-tante, om-om, dan lain-lain
kecuali anak kecil dan orang gila. Orang-orang sering menyebut masalah sebagai
suatu kesenjangan antara kenyataan dengan harapan. Selain masalah, kesedihan
juga bisa muncul karena mood seseorang guys.
Gue termasuk orang moody. Jadi bisa sedih dan bahagia itu
tergantung dari mood gue saat itu. Masa peralihan dari bahagia menjadi sedih
itu terjadi apa adanya, sangat cepat, dan tidak terasa. Untuk mengusir
kesedihan itu gue berusaha melakukan aktivitas dari A ke Z agar kesedihan itu
berakhir. Namun pada akhirnya aktivitas itu tak selesai dengan mulus dan
maksimal karena konsentrasi terpecah yang harus memikirkan ini dan itu. Saat
gue bersedih, gue sering cemberut dan males untuk senyum. Kasian juga kalau
temen gue harus terus-terusan ngelihat muka gue yang cemberut.
Akhirnya, ada suatu kejadian pada saat kuliah Agama Islam. Dosen
gue sedang bercerita tentang cara menghapuskan kesedihan. Biasanya gue jarang
memperhatikan kuliah berlangsung. Iya soalnya pikiran gue selalu
melayang-lanyang ke cucian kotor yang di kos. Tetapi untuk kali ini akan gue
perhatikan seksama karena sangat membantu siklus hidup gue. Sekalian aja gue
share agar selain gue dapat menghapus kesedihan gue sendiri, gue juga bisa mendapatkan
pahala. Berikut tips dan trik mengusir kesedihan:
Berdamailah dengan masa lalu, maka masa lalu itu tak akan
menjadi beban.
Seseorang tak mungkin lepas dari masa lalu. Sebagai manusia
cerdas kita harus bijak dalam bersikap. Masa lalu bukan untuk dikenang lalu
merampas kebahagiaan. Masa lalu hanya sebagai pelajaran dan seraplah
pengalaman. Jika hal buruk maka diperbaiki, jika hal baik maka cobalah
ditingkatkan.
Abaikan pikiran orang tentang kita
Sudah menjadi kebiasaan, jika kita
yang bertindak, Tuhan menilai, dan orang
lain berkomentar. Lalu apa yang harus dipikirkan dari takdir tersebut. Kita tak
perlu ambil pusing. Fokuskan pekerjaan kita semata-mata karena Tuhan.
Sebaik-baiknya yang menilai ialah Allah. Orang lain mengkritik hanya karena
memang peduli, tapi bisa juga karena tak suka. Mereka yang berkomentar pedas
sebenarnya tidak tahu banyak diri kita. Yang tahu diri kita adalah diri kita
sendiri. Lalu mengapa kita harus dikuasai orang lain dengan selalu menuruti
kemauan mereka? Kita harus bijak dalam bersikap. Selektif dalam bertindak. Mana
kritikan yang berpengaruh positif dan mana yang tidak. Mana kritikan karena
peduli dan mana kritikan yang tak suka.
Waktu yang berbicara. Mereka dapat merubah segalanya, maka
berilah waktu sedikit waktu.
Ada beberapa masalah yang memang bisa
selesai karena upaya dari diri. Tetapi ada juga masalah yang bisa selesai
karena berjalannya waktu. Kita harus bijak dalam memilih mana yang butuh upaya
dan mana yang butuh waktu. Ada orang yang terus bersedih karena masalahnya tak
kunjung selesai meskipun masalah tersebut akan selesai hanya dengan menunggu.
Tetapi ada juga dari kita yang hanya berdiam diri meskipun sebenarnya masalah
tersebut tak kunjung selesai jika tak ada aksi dari kita.
Tidak ada alasan untuk dapat sebuah kebahagiaan kecuali dirimu
sendiri.
Kesedihan muncul sebagai reaksi
psikologis. Itu hanya sebuah sugesti. Aturlah sugesti tersebut. Sebenarnya
sedih dan bahagia hanya bersifat relatif. Sugesti juga sangat berpengaruh
terhadap perasaan dan jiwa. Misal kita sedang dirundung sebuah masalah. Kalian
merasa menjadi orang termenderita saat itu. Jika kalian sudah tanamkan pikiran
demikian maka sulit bagi kalian untuk bangkit. Juga ketika kalian merasa tidak
bisa, maka sulit bagi kalian untuk mau bertindak dan belajar hingga menjadi
bisa. Kuncinya yakin guys. Yakinlah bahwa kalian masih bisa bahagia dengan
masalah yang sebenarnya hanyalah arena cobaan iman.
Jangan samakan hidup dengan orang lain. Kita Punya Jalan
Masing-Masing.
Tujuan seseorang
dengan orang lainnya akan berbeda satu sama lain. Sukses adalah pencapaian
hasil sesuai tujuan. Berawal dari situ, definisi sukses juga sangat tergantung
dari pribadi manusia masing-masing. Nah namun sering dari kita menjadi lupa
akan hal itu. Kita seakan membandingkan hal apa yang kita raih dengan apa yang
orang lain raih. Misalnya saja kita sering bersedih terutama kaum hawa karena
tak bisa secantik artis dan model di TV. Coba lihat pekerjaan kita. Apakah
pekerjaan kita membutuhkan hal yang demikian? Tuhan memberikan apa yang kita
butuhkan bukan apa yang kita inginkan.
Jangan banyak berfikir., karna lebih baik mengabaikan semua
jawabanya.
Bukan tak peduli hanya mengabaikan.
Karena yang paling mengetahui segalanya hanyalah Allah. Juga Allah lah yang
paling tahu jawabannya. Biarkan Allah saja yang menjawabnya. Kita hanya
menunggu. Meskipun juga jangan 100% menunggu jika sekiranya memang butuh
tindakan. Manusia hanya berusaha, hasilnya serahkan terhadap-Nya.
Tersenyumlah seakan tidak memiliki masalah di dunia ini.
Kesediaan dan kebahagian hanyalah relatif. Begitu juga masalah.
Masalah sudah pasti ada di dalam manusia. Namun besar-kecilnya masalah sangat
tergantung dari persepsi manusia masing-masing. Jika demikian, mengapa kita
tidak berpesepsi bahwa masalah kita saat itu tergolong masalah kecil yang sudah
pasti akan terselesaikan. Kita punya Tuhan. Tuhan nggak mungkin memberikan
masalah lebih besar dari kemampuan kita. Beliau Maha Tahu dan sudah pasti akan tahu
ukuran kemampuan hamba-Nya serta masalahnya. Positive thingking aja guys. Dan
jangan lupa tersenyum agar mereka yang tidak tak bersalah tak ikut merasakan
besar –kecilnya masalah kita.
Okay sekian informasi yang dapat gue share. Trik di atas kalau
menurut gue susah buat dijalanin. Dan pasti membutuhkan kesabaran yang sangat
luar biasa. Tetapi teruslah berusaha dan berpikir demikian. Maka nikmati
kebahagiaan hidup sesungguhnya. Makasih dosen Agama Islamku. Makasih atas nilai
B-nya. Makasih juga yang sudah mampir buat membaca. Mohon maaf jika banyak
kesalahan dan kekurangan. Semua butuh kritik dan saran. Kalau ada informasi
tambahan atau informasi kurang benar bisa langsung dishare agar yang lain juga
lebih tahu. Semoga bermanfaat. Jangan lupa mampir juga di postingan yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar