Rabu, 09 Maret 2016

Ini Alasan Mengapa Kamu Sering Tidak Pernah Merasa Bersyukur


Bersyukur adalah kewajiban kita sebagai manusia untuk berterimkasih terhadap pemberian dari Tuhan. Dimulai dari udara yang kita hirup, organ tubuh yang sehat dan masih berfungsi, orang-orang yang sayang dan peduli dengan kita, serta kebaikan-kebaikan lain yang kita peroleh sebagai wujud pemberian untuk kita dari Tuhan. Dengan bersyukur kita akan menerima apa yang sudah diberikan dan tak jarang akan memberikan kekuatan untuk kita bersabar dan merawat atau memoles apa yang diberikan Tuhan tersebut. Memang benar, sebenarnya apa yang sudah diberikan Tuhan adalah yang terbaik untuk kita meskipun kita terus saja mengelak hal yang demikian. Ini wajar, karena Tuhan lebih tahu ketimbang kita makhluk yang diciptakanNya.

Pengertian pengetahuan kita yang lebih dangkal daripada Tuhan sang Maha Mengetahui membuat kita salah paham terhadap Tuhan. Selain berat untuk dilakukan, inilah yang membuat kita kenapa kok susah untuk bersyukur. Untuk alasan mengapa kita sering merasa tidak mau bersyukur akan dijelaskan di bawah ini:

Kamu Tergolong Orang yang Perfectionist
Kesempurnaan adalah milik Tuhan karena hanya padaNya yang tiada muncul kesalahan. Kamu yang menginginkan kesempurnaan atau terhindar dari hal yang tidak kamu suka membuat kamu ingin menjadi nomor satu. Ujung-ujungnya kamu tidak senang diungguli atau ada yang lebih baik dari kamu. Dan jika terjadi demikian munculah sifat tidak senang dan merasa tidak bersyukur terhadap pemberian Tuhan. Kondisi ini sering terjadi dalam dunia persaingan.
Kamu Sering Membandingkan Orang yang Lebih dari Kamu sebagai Tolak Ukur
Di atas langit masih ada langit, dan kamu masih selalu membandingkan diri kamu dari orang yang lebih dari kamu? Kamu cenderung sangat memujinya dan ingin menjadi diri mereka. Kalau belum menyerupai atau mirip akan ada rasa cemas yang berlebihan, akibatnya hilang rasa syukur atas apa yang ada pada diri sendiri.
Kamu Cenderung Menghina Orang yang Di Bawah Kamu
Terlalu memuji orang yang lebih dari kamu membuat kamu terus berusaha untuk mengungguli mereka. Kamu akan puas jika ada dari teman kamu yang menilai kamu hampir mirip, mirip, atau jauh lebih baik dari mereka. Jika terjadi demikian rasa bangga dan puas membuat kamu akan terus menilai buruk orang yang menurut kamu lebih buruk dari kamu.
Kamu Tidak Pernah Belajar Dari Masa Lalu
Kamu terus menuntut harus lebih baik versi kamu bukan versi Tuhan di esok hari. Jika tidak terjadi akan sangat kecewa dan lupa terhadap kebaikan yang telah kamu peroleh. Kamu merasa menjadi orang terburuk dan menganggap hasil yang kamu peroleh masih nol. Seharusnya kamu mau belajar dari masa lalu dengan tidak mengulangi apa yang salah dan memberi penghargaan terhadap kebaikan yang sudah kamu peroleh.
Kamu Lebih Sering Merasa Menjadi Orang yang Termalang
Kegagalan, kekecewaan, dan kesedihan justru memperburuk kamu. Hal ini terjadi karena kamu hanya memandang mereka dari sisi negatifnya dan lupa akan hikmah yang ada.
Kamu Akan Merasa Sangat Senang dan GR jika Kebaikan Memang Sedang Milik Kamu
Merasa di atas dan merasa telah berhasil membuat kamu puas dan bangga di level tingkat akhir. Sebaliknya kamu akan merasa jatuh dan sedih berlebihan ketika kegagalan dan kekecewaan tengah berada di kamu.
Kamu Lebih Puas Jika Dipuji Orang Lain dan Memang Kamu Terus Mengharap Itu
Tolak ukur kamu dalam meraih sesuatu bukanlah kesuksesan seharusnya. Karena kamu hanya menginginkannya pujian dari orang lain dan mau dianggap hebat. Saat kesedihan dan kegagalan menghampiri, kamu jadi lebih konsen terhadap reaksi dari orang lain daripada proses apa yang telah kamu raih dan hikmah apa yang akan kamu peroleh. Kamu akan gelisah atau takut terhadap komentar apa yang telah atau akan kamu peroleh.
Kamu Tidak Pernah Menghargai Diri Kamu Sendiri Makanya Kamu Kurang Percaya dengan Dirimu Sendiri
Komentar orang lain yang selalu kamu dengar menjadikan kamu krisis orientasi diri. Kamu lupa tentang orientasi apa yang akan kamu tuju dalam mengerjakan sesuatu. Dan inilah yang membuat kamu merasa tidak menganggap diri kamu ada atau cenderung kurang percaya diri.
Nah, sekian informasi mengenai alasan orang-orang tidak bersyukur versi demam fiksi. Apa yang diberikan Tuhan adalah yang terbaik untuk kita. Karena di bawah pengetahuan kita yang.terbatas, ada kebaikan yang akan kita peroleh tanpa kita tahu. Dan yang hal demikian hanya akan dimikiki mereka yang ikhlas dan bersabar. Namun sayangnya, selain salah paham pengetahuan manusia yang terbatas itu juga mengajarkan kita pada.kecenderungan kita untuk terus menjadikan orang lain sebagai patokan dan melupakan kemampuan kita sendiri dan apa yang telah diperoleh. Nah, saran dari gue nggak ada salahnya jika kita harus menjauhkan pemahaman diri kita dari hal-hal demikian serta terus berjuang mencari ilmu. Nah, setelah membaca postingan ini, masih adakah kalian yang tidak bersyukur terhadap apa yang sudah diberikan Tuhan?
Okay terimakasih tulus dari hati gue sampaikan karena kalian telah menyisihkan waktu sedikit buat baca postingan gue kali ini. Tak ada gading yang tak retak, pasti banyak kesalahan dari postingan ini. Untuk itu gue minta maaf serta kritik dan saran sangat dibutuhkan untuk kebaikan gue dan postingan selanjutnya. Kalau ada unek-unek dishare di komentar ya biar yang lain juga lebih tahu. Bye..bye. Semoga bermanfaat.


Tidak ada komentar: