Rabu, 09 Maret 2016

14 Hal yang Harus Diketahui Mahasiswa Baru Sebelum Memilih In The Kos


Kualitas sekolah merupakan salah satu faktor penentu seseorang untuk mendapatkan pendidikan yang baik atau tidak. Tidak jarang para pelajar, khususnya mahasiswa memilih jauh dari orang tua atau tinggal di kos karena sekolah favorit yang ia pilih jauh dari tempat tinggal. Hal ini membuat permintaan akan sewa kos atau rumah meningkat. Sehingga membuat para pengusaha kos rumahan bermain strategi untuk berusaha mendapatkan penghasilan besar dengan pengeluaran yang seminimal mungkin. Inilah yang membuat fasilitas kos yang ada asal-asalan namun harga menjulang tinggi. Kita sebagai konsumen harus cukup pintar dan selektif dalam memilih hunian sementara, mengingat kos adalah rumah tinggal kedua setelah rumah sendiri dan sebagian besar waktu kita akan habis di kos selain di kampus. Okay, kali ini gue akan share ke kalian para mahasiswa baru yang akan memasuki dunia anak kos atau bagi kalian mahasiswa worn out yang ingin pindah kos tentang hal-hal yang harus diketahui mahasiswa baru sebelum memilih in the kos:

Jarak antara kosan dengan kampus
Hal ini juga sangat penting dipertimbangkan karena jam pelajaran di perguruan tinggi berbeda daripada saat di sekolah. Jam pelajaran di sekolah bisa full dari jam 07.00 sampai semisal jam 12.00 nonstop dengan waktu istirahat hanya beberapa menit. Beda kalau kuliah bisa saja jam 07.00 kuliah sampai jam 10.00. Lalu kosong dan kuliah lagi jam 15.00. Jadi bisa saja harus bolak-balik kampus-kos. Faktor lain adalah di saat pulang malam jarak kos yang terlalu jauh dari kampus juga kurang baik, semisal saat ada rapat malam atau tugas kelompok yang harus dikerjakan di kampus. Pertimbangan lain yaitu dengan jarak kos yang dekat sangat memudahkan bagi kalian yang sering lupa semisal ada alasan karena ada tugas yang ketinggalan.

Keamanan
Kehidupan di kampus memungkinkan masyarakatnya lebih heterogen daripada di masa sekolah. Bisa saja kita bertemu dengan orang-orang dengan perbedaan kepercayaan, adat, budaya, dan bahasa yang ada di Indonesia bahkan luar negeri. Nah, masyarakat yang muktikultural ini tentunya bisa menyebabkan keanekaragaman tindakan kriminalitas, khususnya kasus kemalingan. Untuk itu pilihlah kos-kos yang aman ya adik-adik maba.
Keseimbangan antara harga dan fasilitas
Sebelum booking kos, survey dulu dari kos satu ke kos lainnya. Karena tak jarang ada yang menyesal memiliki kos mahal tapi fasilitasnya tak seimbang. Teliti dulu, apakah kamar mandi dalam atau luar, lalu uang yang harus dibayarkan setiap bulan sudah ternasuk iuran listrik, air, juga perabotan dan biaya perbaikan kerusakannya atau belum.
Kebersihan rumah dan kamar
Nah ini nih yang perlu diperhatikan. Sebenarnya bukan masalah kebersihan lingkungannya tapi bagaimana cara penghuni lama merawat lingkungannya. Selektiflah dalam memilih kos yang bersih termasuk bagaimana penghuni kos yang lama dalam memperlakukan lingkungan.
Fasilitas
Mungkin ini seperti kelanjutan dari kesemlimbangan harga dengan fasilitas. Tetapi terkadang ada yang memiliki pendapat harga itu tidak penting dibanding kenyamanan. Pilihlah fasilitas yang menurut kamu memang nyaman buat kamu tinggali. Karena bagaimana pun kos adalah rumah kedua setelah rumah orang tuamu.
Kelancaran air
Ada beberapa daerah atau perguruan tinggi yang susah untuk mendapatkan air bersih, terutama di musin kemarau. Kenali dulu lingkungan perguruan tinggi yang kamu terdaftar, apakah termasuk ke dalam daerah demikian atau tidak. Padahal yang namanya manusia sudah pasti akan membutuhkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Usahakan memilih kos yang memiliki sumber air dari PDAM langsung bukan air sumur. Hal ini wajib kamu ketahui karena untuk mengirit beban bulanan bapak atau ibu kos, banyak dari mereka yang hanya memanfaatkan sumur untuk memenuhi kebutuhan air mereka tanpa peduli jika nantinya musim kemarau tiba.
Sosialisasi penghuni
Penghuni lain adalah keluarga baru. Jika kita sakit atau butuh apa-apa sudah pasti merekalah orang pertama yang akan dimintai pertolongan. Untuk itu bina kerukunan sesama penghuni kos lain. Tipikal masyarakat yang multikultural akan memungkinkan orang-orangnya memiliki individualisme yang tinggi. Jika lingkungan keluargamu sudah terbiasa dengan hal seperti ini mungkin akan membuat kamu lebih cepat beradaptasi, tapi jika yang tidak?
Karakter penghuni
Usahakan jangan sampai ada penghuni lain terutama teman sekamar kamu yang memiliki karakter bertentangan denganmu. Misalnya kamu yang senangnya belajar dalam ketenangan, tetapi teman sekamarmu justru senang belajar dengan mendengarkan musik volume kencang. Juga kamu yang senang tidur dakam kegelapan tetapi justru teman kamu tak bisa tidur di ruang yang gelap. Memang sepanjang berjalannya waktu pasti akan ada penyesuaian. Tapi justru itu, sebelumnya pilihlah teman-teman kos yang bisa membawamu ke arah kebaikan. Misalnya kamu yang dulunya tidak senang berpuasa sunah tapi ada ajakan untuk berpusa oleh teman satu kos maka nularlah sifat itu ke kamu. Nggak salah kan, meskipun lapar tapi kamu bakal dapat pahala, udah gitu ngirit lagi. Selain itu, jangan sembarangan milih kos, apalagi memilih kos yang tamu lawan jenis bisa masuk dengan bebas. Nanti yang ada justru membawa kita ke arah keburukan.
Jurusan kuliah pengguni lain
Usahakan ada salah satu penghuni yang memiliki jurusan yang sama dengan kita atau minimal sama fakultas. Hal ini agar ada yang bisa diajak diskusi. Juga bisa dimintai bantuan di saat ada kesulitan di salah satu pokok bahasan mata kuliah. Minimal ada satu teman di jurusan yang sama dan ada satu kakak kelas di jurusan yang sama. Adaptasi akan lebih mudah apabila ada teman yang memiliki tujuan yang sama. Dalam hal ini tujuan belajar bidang ilmu pengetahuan.
Jarak usia atau semester dengan penghuni lain
Pengaruh lingkungan akan lebih cepat mempengaruhi pola pikir seseorang. Ini yang menjadi alasan kamu harus meniliti terlebih dahulu apakah ada kakak tingkat yang nasibnya sudah di ambang batas di tempat yang akan kamu tinggali. Tidak asing istilah mahasiswa abadi terjadi. Memang tidak semua dari mereka disebabkan oleh rasa malas, asal-asalan atau hal-hal negatif lainnya. Bisa saja mereka tidak tepat waktu lulusnya karena keterbatasan biaya, sibuk bekerja, atau terlalu sibuk di organisasi. Tetapi ini penting diwaspadai karena takutnya, cara pandang kita dengannya akan berbeda jauh. Mahasiswa semester akhir dengan mahasiswa baru sudah pasti akan memiliki pemikiran yang berbeda. Mahasiswa baru identik memiliki semangat baru. Jika terus bergabung dengan mereka dikhawatirkan pola pikir akan ikut terpengaruh. Selain itu bahaya yang lain adalah ditakutkan aktivitas kalian bisa mengganggu aktivitas mereka yang dikejar deadline serta memang harus memiliki konsentrasi penuh dalam mengerjakan kewajiban tugas akhir.
Jarak dengan rumah makan
Ini bukan masalah yang berpengaruh bagi mahasiswa yang bisa memasak. Karena jarak kos yang jauh dari rumah makan tetap tak menyulitkan mereka di saat perut kelaparan. Tapi bagi mahasiswa yang tidak bisa atau malas masak harus pula memikirkan jarak kos dengan jarak rumah makan. Hal ini sering menjadi penyakit mahasiswa yang karena tugas kuliah yang banyak serta malas untuk pergi mencari makan membuat mereka menjadi sakit seperti tifus atau mag.
Ibu atau bapak kos
Ada beberapa bapak atau ibu kos yang hanya maunya sendiri. Sekiranya kamu membutuhkan kerenggangan waktu untuk melunasi uang sewa kos bisa deh mencari dulu bapak atau ibu kos yang sedikit santai. Carilah bapak atau ibu kos yang perhatian terhadap mahasiswa yang menumpang di rumahnya. Dengan begitu kalian bisa menganggap mereka sebagai pengganti orang tua kalian di rumah.
Ketenangan kosan
Terkadang hal positif yang didapat dalam kehidupan kos-kosan adalah kita mendapat keluarga serta teman baru. Sehingga kita tidak lagi merasa kesepian seperti ketika tinggal di rumah dulu. Namun suasana rumah yang terlalu ramai juga tidak baik. Hal ini justru akan mengganggu konsentrasi belajar atau waktu istirahatmu.
Usahakan letak kamar tidak dekat jalan
Ini juga termasuk hal yang harus diusahakan dalam memilih hunian baru. Letak kamar yang terlalu dekat jalan sangat rawan dari kejahatan, terutama kasus kemalingan. Selain itu kamar kita juga akan bising karena berdekatan dengan lalu-lalang kendaraan. Kamar yang terdepanlah yang bisa saja menjadi target pengamen atau pengemis dan uang  kalian habis hanya untuk membayar pengemis atau pengamen yang terus bergantian. Dan yang paling menjadi konsekuensi kalian selanjutnya yaitu kalian akan seperti menjadi tukang jaga pintu. Apalagi saat ada salah satu dari penghuni kos yang pulang larut malam. Jika pintu gerbang di kunci dan tak ada satpam yang menjaga, lalu ada tamu atau orang lain yang ingin masuk siapa lagi kalau bukan orang yang terdekat yang akan membukakan pintu.
Okay di atas adalah hal-hal yang harus menjadi pertimbangan mahasiswa dalam memilih hunian. Sekali lagi hal yang harus menjadi pertimbangan adalah faktor keamanan dan kenyamanan. Setiap orang memiliki kriteria yang berbeda, termasuk memilih kos. Tetapi sekali lagi hal di atas adalah saran dari demam fiksi bagi kalian, para mahasiswa yang ingin mencari hunian baru.

Okay terimakasih banyak gue sampaikan karena kalian telah menyisihkan waktu sedikit buat baca postingan gue kali ini. Tak ada gading yang tak retak pasti banyak kesalahan dari postingan ini. Untuk itu gue minta maaf serta kritik dan saran sangat dibutuhkan untuk kebaikan gue dan postingan ini dan selanjutnya. Kalau ada unek-unek tentang hal-hal yang harus diketahui tentang memilih in the kos yang lain bisa dishare di komentar ya biar yang lain juga lebih tahu. Bye..bye. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar: