Kita sudah sering mendengar kata Pendidikan. Lalu apa arti pendidikan itu
sendiri? Pendidikan sendiri adalah upaya sadar dari suatu masyarakat dan
pemerintah suatu negara untuk menjamin kelangsungan hidup dan kehidupan
generasi penerus. Namun seperti yang kita ketahui bahwa kesadaran masyarakat
akan pendidikan di berbagai daerah berbeda-beda tergantung corak budaya dari
masyarakat tersebut. Sedangkan menurut UU No. 20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara. Mendengar dari definisi tersebut muncul ide dari kita sebagai
manusia bahwa pendidikan berasal dari manusia untuk manusia pula yang berarti
manusia generasi sesudahya. Artinya bahwa pendidikan merupakan suatu pewarisan
budaya dari manusia yang lebih dulu kepada manusia baru agar manusia baru
tersebut dapat lebih tahu tentang ilmu-ilmu sebelumnya untuk kemudian
dikembangkan agar dapat bermanfaat bagi kehidupannya dan kehidupan di sekitarnya.
Dalam artian bahwa ilmu tersebut juga masih bisa diwariskan kepada generasi
baru berikutnya untuk kemudian dikembangkan lagi. Begitu seterusnya.
Mengapa manusia untuk pendidikan? Artinya bahwa adanya pendidikan karena
ulah dari manusia. Jadi peran manusia di sini selain sebagai objek yang
dididik, manusia juga berkembang sebagai subyek yang mengembangkan pendidikan
itu sendiri seperti uraian di atas. Pendidikan dinilai sebagai proses untuk
memanusiakan manusia melalui tata cara dan tahap transformasi ilmu sehingga
akan membentuk manusia unggul dan kompeten yaitu mewariskan dan mengembangkan
pendidikan, misalnya sebagai tenaga pendidik seperti guru, dosen, guru besar,
tim ahli, dan lain-lain. Sebagai contoh peran manusia untuk pendidikan adalah
mahasiswa. Karena selain belajar, mahasiswa juga dituntut untuk mengembangkan
ilmu yang didapat dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti bunyi Tri
Dharma Perguruan Tinggi.
Pendidikan sebenarnya berisikan banyak hal dan mencakup pengetahuan yang
sangat luas karena isinya mencakup semua pengetahuan di dunia, bahkan di
akhirat yang sekiranya dapat bermanfaat untuk kehidupan manusia. Sedangan
manusia di sini sebagai user yang berperan penting dalam perkembangan
pendidikan dan obyek yang dididik pula.
Lalu apa pendidikan bermutu untuk manusia bermutu? Manusia bermutu ibarat
manusia yang mampu secara kreatif dan inovatif, mampu berpikir tingkat tinggi,
berkarakter protagonis, tahu dan segan terhadap ibu pertiwi, cinta dan
mempunyai patriotisme terhadap bangsa, dan mampu secara produktif memberikan
sumbangsih terhadap Indonesia artinya manusia yang mampu mengkombinasikan
intelektual, emosional, dan spiritual setiap calon bibit unggul melalui proses
pendidikan.
Jika diteliti lebih dalam, Bangsa Indonesia patut berbahagia karena
memiliki potensi SDM dan SDA yang melimpah. Menurut perkiraan tahun 2045 akan
diisi oleh generasi yang pada saat ini berusia 0 sampai 20 tahun. Pada saat itu
ada 100 jutaan orang yang berada pada usia produktif dan kelompok usia tersebut
menduduki jumlah mayoritas jika dibandingkan kelompok usia lain. Melirik lebih
dalam, Indonesia juga merupakan tempat persemayaman kekayaan yang ada pada
alam. Sumber Daya Alam sangat tersedia di Indonesia.
Memandang kondisi di Indonesia yang serba berkecukupan di bidang kuantitas
manusianya dan kekayaan alamnya memang sudah menjadi pengurangan sikap was-was
terhadap kemungkinan hilangnya keberlangsungan segala tata kehidupan Indonesia.
Namun perlu kita ketahui bahwa kuantitas yang unggul tidak disertai kualitas
yang mumpuni dapat menghancurkan kuantitas itu sendiri. Sehingga diperlukan
pendidikan bermutu untuk membentuk manusia dengan pemahaman intelektual,
emosional, dan spiritual yang tinggi dan mampu membina kehidupan di
sekelilingnya. Alam pun akan terbina sehingga kekayaan alam di Indonesia dapat
mampu diurus oleh tangan-tangan para penghuninya dan secara otomatis kontribusi
alam dan manusia dapat berjalan seimbang.
Memandang lebih jauh tentang dinamika di Indonesia ini, kita sudah tidak
mengelak bahwa segala bentuk masalah masih ada di Indonesia. Bentuk
kriminalitas dan kejahatan juga masih tidak pernah absen menjadi pelengkap tata
pola kehidupan di Indonesia. Korupsi masih membudaya di negeri ini. Kekayaan
alam justru lebih dinikmati bangsa asing yang dikarenakan mereka lebih memiliki
pemahaman intelektual yang lebih terhadap kekayaan di Indonesia dibanding kita.
Kualitas pendidikan di Indonesia juga belum terlalu baik. Bencana alam yang
terus-menerus menjadi konsekuensi ketidakpecusan para pemiliknya dalam
mengelolanya. Masih ada tradisi tawuran antarpelajar di Indonesia. Juga tidak
dipungkiri adanya pemahaman akan penekanan lebih untuk mendapat nilai baik
dibandingkan penekanan mendapat ilmu bermanfaat memaksa siswa untuk mendapatkan
nilai secara tidak jujur yaitu dengan menyontek. Sehingga tidak luput banyak
kasus korupsi memakan uang rakyat jika dari proses pendidikannya saja sudah
salah kaprah yang menimbulkan calon bibit koruptor.
Untuk menjawab beberapa perkera yang masih melingkupi di Indonesia diperlukan
suatu pembenahan serius. Upaya pendidikan memang dianggap sebagai langkap
setrategis untuk menjawab tantangan tersebut. Untuk menjadi pembenahan serius
diperlukan langkah nyata dari manusia-manusia bermutu sedangkan untuk
mewujudkan manusia bermutu diperlukan pula pendidikan bermutu.
Pendidikan sebenarnya bukan hanya menciptakan manusia berkualitas untuk
saat ini namun juga masa mendatang sehingga pendidikan dapat dikatakan sebagai
aset untuk menghidupi bangsa ini. Pendidikan bermutu diharapkan agar dimulai
sejak usia dini, yaitu pada jenjang pendidikan PAUD (Pendidikan Anak Usia
Dini). Mengapa? Hal ini untuk menjamin agar tidak ada lagi anak-anak usia dini
Indonesia yang tidak mendapatkan pendidikan secara pasti. Kualitas para usia
dini tidak bisa begitu saja diabaikan karena 15-20 tahun kemudian anak-anak ini
akan membawa Indonesia menuju bangsa yang lebih baik. Mereka akan mejadikan
Indonesia menjadi sebuah negara dengan daya saing yang cukup handal dan sebagai
penopang kekuatan ekonomi Indonesia.
Perbaikan kualitas pendidikan juga harus secara mutlak diterapkan pada
pendidikan 12 tahun. Hal ini untuk menjamin agar calon insan produktif yang
nantinya akan membawa perubahan di Indonesia dapat setidaknya mengenyam
pendidikan menengah. Selanjutnya bisa diberikan akses terbuka bagi mereka
untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi yaitu di pendidikan tinggi.
Kualitas pendidikan di Indonesia juga sangat dipengaruhi bagaimana kualitas
pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi inilah yang nantinya menciptakan sarjana
yang akan memimpin kekuatan beberapa aspek kehidupan di Indonesia pada
nantinya. Perlu penambahan jumlah doktor. Ini penting karena lulusan pendidikan
tinggi adalah tenaga ahli dan profesional yang siap memasuki dunia kerja (usaha
dan industri) ataupun membuka lapangan kerja baru.
Untuk mencipatakan manusia bermutu
diperlukan pendidikan bermutu pula dan ada beberapa pembenahan yang harus
dilakukan. Pertama adalah perbaikan kualitas dari tenaga pendidik. Tenaga
pendidik inilah yang nantinya menjadi faktor penentu dalam terciptanya
kesuksesan pendidikan di Indonesia. Guru bermutu menjadi variabel penting bagi
terwujudnya pendidikan yang bermutu. Ada beberapa wacana yang mengatakan
kualitas guru di Indonesia masih belum terlalu tinggi. Seorang guru diharapkan
dapat bekerja dengan orientasi profesional bukan hanya orientasi birokrasi
semata. Ada kesadaran dari seorang guru untuk membantu pemerintah dalam
mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yaitu untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa. Sehingga hal ini merupakan kewajiban dari pendidikan tinggi keguruan
yang secara langsung menciptakan para tenaga pendidik. Perlu revitalisasi LPTK
sebagai perguruan tinggi yang bertanggung jawab dalam mendidik calon
pendidik/guru dengan landasan filosofi, kerangka pikir akademik, program
pendidikan akademik dan profesi yang utuh dan akuntabel. Pengiriman Guru untuk
daerah terpencil, terdepan, dan tertinggal, melalui SM3T juga merupakan upaya
dalam pembenahan kualitas guru sehingga perlu ditingkatkan kebijakan tersebut.
Kedua adalah kurikulum yang dijalankan pada pendidikan nasional. Seperti
yang diterapkan pada kurikulum 2013 diharapkan nantinya dapat membentuk peserta
didik dengan sifat unggul yang berkarakter protagonis, kreatif dan inovatif,
mampu berpikir tingkat tinggi, tahu dan segan terhadap bumi pertiwi, cinta dan
mempunyai patriotisme terhadap bangsa, dan mampu secara produktif memberikan
sumbangsih terhadap Indonesia. Seperti halnya pendidikan karakter yang
diharapkan nantinya dapat menciptakan manusia tidak hanya kuat intelektualnya
tetapi juga mempunyai spiritual yang tinggi dan mampu secara konkrit
menempatkan dirinya pada lingkungannya dan bersosialisasi dengan manusia dan
alam sekitarnya. Harus diadakan pembelajaran kreatif untuk mendorong kemampuan
menyinergikan fungsi otak kiri dan kanan yang sangat diperlukan untuk
mengembangkan kecakapan berpikir divergen, kreatif, lateral, dan kritis.
Ketiga adalah perbaikan sarana dan prasarana yang menunjang proses
pendidikan berlangsung. Perbaikan gedung dan fasilitas sekolah, pengadaan
buku-buku dan sumber literatur lain, kemudahan akses memperoleh informasi dan
ilmu, penciptaan suasana lingkungan pendidikan yang kondusif, pengadaan
alat-alat praktikum dan peraga yang relevan dengan pendidikan, pengadaan
alat-alat canggih berbasis teknologi, dan tentunya pengadaan guru, kepala
sekolah, serta pengawas yang berkualitas tinggi. Karena itulah diperlukan
budget yang tinggi untuk meyelenggaraan pendidikan.
Langkah nyata adalah pengadaan beasiswa untuk para siswa dan mahasiswa di
Indonesia. Beberapa kebijakan dan program seperti BOS untuk Pendidikan dasar
dan Menengah, Bantuan Siswa Miskin (BSM), Bidikmisi, Bantuan Operasional untuk
Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN), dan Pendirian Perguruan tinggi Negeri baru dan
sekolah berasrama merupakan sebagian dari upaya untuk meningkatkan akses secara
inklusif dan berkeadilan. Kemudahan untuk mengenyam pendidikan bagi tiap-tiap
bangsa diharapkan menjadi langkah pasti dari perwujudan cerdasnya generasi
bangsa Indonesia nantinya. Sudah tidak lucu jika masih ada bangsa
Indonesia terutama mereka yang saat ini berada pada usia sekolah tidak bisa
mengenyam pendidikan hanya karena keterbatasan ekonomi.
Pembenahan kualitas pendidikan di atas diharapkan dapat membentuk suatu
kualitas pendidikan di Indonesia yang lebih tinggi sehingga akan terbentuk pula
manusia-manusia bermutu yang yang mampu secara kreatif dan inovatif, berpikir
tingkat tinggi, berkarakter protagonis, tahu dan segan terhadap ibu pertiwi,
cinta dan mempunyai patriotisme terhadap bangsa, dan mampu secara produktif
memberikan sumbangsih terhadap Indonesia, yakni artinya manusia yang mampu
mengkombinasikan intelektual, emosional, dan spiritual untuk kemudian dapat
menjadi solusi atas masalah-masalah yang kian menyelimuti di Tanah Air Indonesia.
Sekiaan postingan ini. Tunggu postingan berikutnya ya. Semoga bermanfaat
dan maaf jika ada salah kata. Mampir juga bagi kalian yang ingin
mendapatkan uang dari internet dengan klik di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar