Jumat, 23 Oktober 2015

3 Sikap Positif dalam Hadapi Kritik untuk Menambah Semangat Baru


Sebagai manusia gue nggak pernah ngelak bahwa pasti kita akan menuai dengan hal yang disebut kritikan. Kritikan bisa secara halus, maupun pedas kaya bon cabe. Meskipun sama-sama tak enak dirasa keduanya jelas memiliki perbedaan dirasa. Kritikan halus lebih enak didengar dan memang biasanya akan mendapat respon berupa tindakan ikhlas dan tulus dari mereka yang dikritik. Berbeda dengan kritikan pedas yang biasanya justru tak dengan baik diterima oleh mereka yang dikritik. Bisa saja menjadi tak berarti dan sia-sia karena malah tak menimbulkan perubahan atau saja menimbulkan perubahan hanya tak secara tulus dilakukan atau justru menimbulkan motif balas dendam.

Sebenarnya kita memang membutuhkan apa yang disebut kritikan. Kritikan berfungsi untuk media intropeksi diri demi kebaikan diri kita sendiri. Gue sebagai seorang yang sering dikritik setiap hari tak bisa berbohong bahwa kritikan memang terkadang menyakitkan. Inilah konsekuensi adanya istilah jujur itu sulit. Namun gue harus tetap berterimakasih atas kemauan mereka memutar otak untuk keluarkan kata-kata pedas di telinga gue.

Seseorang dengan sikap positif memaknai kritikan sebagai kekuatan baru. Namun sangat tidak dibenarkan jika kekuatan baru tersebut hanya ditujukan sebagai motif riya atau pamer keberhasilan kepada mereka yang mengkritik. Itu sama saja orang tersebut hanya bekerja menurut omongan orang. Bagi mereka yang berpikiran negatif akan memaknai kritikan sebagai alasan baginya untuk semakin terpuruk. Ini yang sama sekali nggak dibenarkan. Lalu bagaimana kita menyikapi kritikan? Okay berikut adalah 3 sikap positif dalam hadapi kritik untuk menambah semangat baru dalam perjuangan kamu:

Terimakasih
Lho kok termiakasih. Iya, terimakasih adalah wujud penghargaan kita terhadap seseorang yang telah memberikan sesuatu kepada kita. Terimakasihlah kepada mereka yang mengkritik. Hal itu menandakan bahwa orang tersebut memberikan perhatian yang tulus tanpa diminta. Teruslah berpikir demikian karena itu akan memberikan kekuatan tersendiri untuk kalian. Positive Thinking saja meskipun sakit, tapi ada sisi positifnya juga. Terimakasih tidak hanya ucapan saja, melainkan juga umpan-balik yang kita berikan. Umpan-balik yang bisa kita berikan misalnya dengan berusaha untuk bertindak berkenaan dengan apa yang mereka kritik.

Selektif
Coba kritisi kritikan yang didapat. Mana yang memang sesuatu bisa diubah atau mana sesuatu yang tak bisa diubah. Juga mana kritikan yang bisa mengarah menuju kebaikan atau mana yang mengarah menuju keburukan dan tak berarti apa-apa. Fokuslah pada sebuah kritikan yang hakikatnya masih bisa diubah menuju kebaikan. Buang jauh-jauh kritikan yang tak bisa diubah. Itu hanya akan melemahkan dan membuat pikiran berkepanjangan. Akibatnya hanya akan buang-buang waktu dan tenaga saja. Kritikan tersebut mungkin saja hanya keluar dari mulut mereka yang hanya mampu berkata tanpa pikir panjang. Gue bisa bicara demikian karena banyak dari kita yang main ambil pusing hanya karena dengan kritikan fisik. Sudahlah fisik hanya pemberian Tuhan. Tugas kita hanya merawat. Udah gitu aja. Cobalah berpikiran dewasa guys.

Tindakan dan Buktikan
Setelah berterimakasih dan selektif terhadap kritikan, langkah selanjutnya yaitu bagaimana umpan-balik kita terhadap kritikan mereka. Berjuang keras untuk menyelesaikan dan meraih apa yang mereka komentarkan. Jika sudah berhasil lihatlah bagaimana mereka akan turut berapresiasi dengan kita. Mereka angkat topi dengan kita. Jika pun mereka masih tidak puas atau masih menganggap remeh, biarkan itu sudah menjadi urusan mereka. Tugas kita hanyalah berjuang menuju kebaikan sebatas pada kemampuan dan potensi kita.

Okay sekian yang dapat gue share. Kritikan hanyalah wujud kepedulian mereka terhadap kita secara tulus karena tanpa diminta sendiri oleh kita. Sepedas apa pun kritikan mereka, jangan ambil pusing, hingga stress lalu bunuh diri (just kidding). Tugas kita bukanlah semata-mata mendengar komentar orang lain, karena bagaimana pun kondisi kita, kita sendiri yang merasakan dan kita sendiri yang menyetirnya. Bagaimana pun tugas kita hanya berjuang menuju kebaikan.

Okay intinya gue minta maaf kalau ada salah tulisan, baik secara tata bahasa, informasi, atau pun salah makna. Yang jelas gue mohon kritik dan saran. Bisa kalian benarkan jika salah atau yang punya unek-unek bisa ditambahi jika kurang lengkap. Di kolom komentar nggeh agar yang lain juga bisa lebih tahu. Okay terimakasih. Semoga bermanfaat. See you next time. Jangan lupa tengok posting gue yang lain ya. Ketahuilah kawan, berbagi itu indah.

Tidak ada komentar: