Senin, 28 September 2015

Trik Meringankan Masalah : Sharing


                                             
Masalah adalah suatu kenyataan yang harus dihadapi manusia. Semua manusia di dunia ini tidak bisa dihindarkan dari masalah. Entah siapa mereka, mau kakek-nenek, mbak-mbak, mas-mas, bapak-bapak, ibu-ibu, tante-tante, om-om, remaja, atau pun anak-anak.

Gue pernah berkhayal. Bukan hanya pernah melainkan sering. Jika waktu bisa diputar kembali ingin gue mengulanginya. Memperbaiki setiap kesalahan sehingga menjadikan kondisi sesuai isi hati. Atau pun menjadi anak-anak balita yang baginya masalah terbesar hanyalah isi perut. Tetapi apa pun itu, ini hanya di dunia khayal orang bangun tidur atau pun mereka yang tak mampu mensyukuri apa yang mereka dapati saat ini. Sehingga tak tahu bagaimana mencari jalan perbaikan dan menuju zona optimal potensi pada dirinya. Ini hanya akan menjerumuskan mereka masuk dalam golongan orang-orang psimis dan ada kekhawatirkan menuju masa depan lalu terhindar dari optimisme.

Orang-orang sering menyebut masalah sebagai suatu kesenjangan antara kenyataan dengan ekspetasi. Masalah memiliki takaran yang berbeda-beda, tergantung persepsi setiap orang. Tetapi sering dari kita menjadikan masalah sebagai cikal-bakal kesedihan yang secara instan menyulitkan untuk tersenyum.
Bahagia dan bersedih adalah suatu perasaan yang subyektif. Orang bisa berkata sedang bersedih meskipun di hatinya sedang bahagia. Begitu pun sebaliknya. Lalu jika perasaan sedih atau pun senang hanya sebauah kondisi relatif, mengapa kita harus memilih untuk bersedih? Apa pun itu kita harus tetap bersyukur. Rasa syukur mekipun sulit ditemui tetapi akan terasa nikmat dijalani dan otomatis akan hadirkan jiwa bahagia secara alami. Lalu ada yang salah jika kita di sini menerapkan pola hidup syukur.
Ada yang pernah merasa, di saat dirundung masalah jiwanya terasa menangis dan sakit. Bukan karena terlalu berat masalah yang dihadapinya tetapi karena suatu dilema akan bercerita dengan siapa. Merasa tak ada lagi yang peduli terhadapnya. Bukan karena tak mampu mengungkapkannya karena malu, tetapi karena takut mengungkapkannya. Takut itu muncul setelah mereka mencoba berbagi apa yang menjadi unek-unek di hatinya tetapi bukan solusi yang ia dapat melainkan justru cacian, makian, hinaan, serta teman-temannya dan hanya disalahkan. Hal-hal demikian yang sangat tak menyenangkan tentunya. Tetapi jangan hanya dipandang dari sisi negatif. Ada hal baik di dalamnya, yaitu suatu pelajaran sebagai imbas masalah itu. Dengan begitu mereka menjadi tahu siapa saja teman-temannya dan orang di sekitarnya yang masih peduli dengannya.
Salah satu cara yang paling tepat untuk meringankan masalah adalah sharing atau berbagi. Lalu dengan siapa saja kita harus berbagi masalah:

Tuhan
Masalah diberikan dari Tuhan, entah berupa ujian maupun cobaan. Lalu sudah tentu, solusinya juga berasal dariNya. Sebenarnya orang-orang yang membantu untuk selesaikan masalah hanya perantara dariNya baik secara langsung maupun tidak langsung. Kita bisa berbagi dengan sesuka hati denganNya di saat berdoa. Terkadang ada sikap yang tak baik dan merasa tak ada lagi yang peduli dengan kita, nah di sinilah cara yang tepat yang harus dilakukan untuk menenangkan jiwa yang penuh masalah. Apalagi kalau bukan curhat secara langsung dengan Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Tuhan akan mempermudah langkah kita untuk mencari solusi. Dengan begitu kita menjadi tahu betapa sayang Tuhan dengan hambaNya.

Sahabat, Orang Tua, Teman, dll
Berbagi cerita dengan orang lain mengenai unek-unek juga penting dilakukan. Tetapi ada yang perlu diingat. Kita harus tahu siapa saja yang selayaknya perlu tahu. Jangan sampai salah memilih orang. Mereka adalah orang yang sekiranya mampu memberikan solusi dan mampu menyimpan rahasia itu. Berusaha menenangkan dan tidak mempersalahkan, menghina, mencaci, atau pun mengejek. Bukan pula yang justru merperkeruh. Mereka mampu bersikap dewasa. Tetapi perlu diingat solusi terbaik berasal dari kata hati bukan dari orang lain karena bagaimana pun, kita sendiri yang bisa mengukur masalah sendiri. Dalam berbagi cerita terhadap orang lain juga ada batasannya. Jangan sampai kita terus-terusan bercerita. Masalah kecil dibuat besar. Karena hal ini akan memunculkan sikap seolah-olah kita mengeluh dan lemah. Orang yang mendengarkan pun bisa menjadi bosan dan tidak respect. Hal lain yang perlu diingat bahwa kita akan dibuat lebih tenang jika bercerita dengan mereka yang mampu dipercaya meskipun tak mampu memberi solusi daripada mereka yang tak mampu dipercaya namun mampu memberikan solusi meskipun ini jarang. Apalagi mereka yang hanya bisa menyalahkan tanpa memberi solusi sehingga hanya membuat hati tak tenang.

          Menulis/Merekam
          Menulis juga termasuk cara yang tepat untuk meringankan masalah. Kita bisa mencurahkan segala unek-unek yang ada melalui tulisan. Dengan begitu kita bisa intropeksi kesalahan sendiri baik dari sudut pandang sendiri maupun orang lain. Tetapi perlu diingat, dalam intropeksi diri sendiri kita harus menuangkan secara utuh apa yang kita alami saat itu agar tidak muncul kesalahpahaman sendiri. Menulis bisa dengan menulis diare atau pun mengemasnya menjadi cerpen, lagu, foto, atau pun hal lainnya. Selain menulis, kita juga bisa bercerita dengan merekam melalui video atau pun audio.

          Hewan/Benda Mati
Terkadang jika tak ada lagi rasa percaya kita terhadap orang lain ada baiknya kita berbagi cerita dengan hewan peliharaan atau pun benda mati di sekitar kita. Meskipun ini terbilang aneh, namun jika masalah terpendam lama akan memungkin munculnya emosi yang meledak. Hewan dan benda mati tak mampu memberi solusi namun jika bisa membuat hati tenang mengapa tidak.

          Aktivitas
          Akrivitas yang mampu meringankan masalah akan berbeda tergantung kebiasaan setiap orang. Ada yang hanya menangis, terdiam atau merenung, jalan-jalan, olah raga, menyalurkan hobi atau pun aktivitas lainnya. Ini bisa juga menjadi pilihan jika memang dirasa mampu meringankan masalah.


          Sekian yang dapat gue sharing. Semoga bermanfaat. Jika ada yang salah, mohon maaf dan bisa langsung dikoreksi. Atau jika kalian punya solusi lain bisa langsung share. Okay selamat bertemu kembali terimakasih.

Tidak ada komentar: