Senin, 21 September 2015

Kebiasaan Mahasiswa saat Presentasi Menggambarkan Karakter Mahasiswa


Hai.... Hai.... Sobat, Sobat! Selamat berbahagia bro or sista. Bagaimana kabar kalian hari ini? Hari yang bahagia atau menyebalkan kah? Hayo jawab jujur. Silakan dijawab di kolom komentar monggo. Semoga saja sih selalu bahagia meskipun hidup dalam gundah gelisah. Gila dong. Cukup katakan enjoy saja membaca atau kepoin postingan yang agak ngawur  kali ini.

Pernah nggak sih kalian denger kalimat presentasi? Jujur saja! Pasti iya. Mungkin sudah tidak asing lagi bagi kalian mahasiswa, pelajar, atau pun para karyawan kantoran tentunya.

Dosen sering ngasih tugas ke kita buat ngajar teman-teman kita sendiri. Disitulah akan kelihatan mana yang memang pintar bicara di depan, atau tukang bawel di belakang tapi giliran di depan melempem kaya kerupuk amem.
Saat ada tugas presentasi di depan kelas, baik individu maupun kelompok mau tidak mau kita harus tampil di depan kelas untuk menunjukkan hasil belajar kita semalam suntuk atau menunjukkan hasil pemikiran kita di depan kelas. Biasanya tugas presentasi dilakukan berdasarkan giliran kelompok yang akan tampil satu atau dua kelompok setiap minggunya dan akan saling bergantian dari minggu ke minggu. Sebelum presentasi kita harus membuat powerpoint lengkap dengan makalah. Ada satu hal yang paling disukai mahasiswa malas. Apalagi kalau bukan download powerpoint, copy paste makalah, dan membaca powerpoint saat tampil di depan kelas. Waah pengalaman. Dalam presentasi biasanya juga terbagi menjadi dua sesi. Ada sesi penyajian materi dan sesi diskusi.
Sangat menyebalkan jika sudah belajar semalam suntuk, PPT dan makalah sudah siap tetapi ternyata dosen tidak datang atau malah membatalkan acara presentasi. Pernah juga tidak ada satu pun audience yang bertanya saat sesi pertanyaan gara-gara nggak ada satu pun audience yang memperhatikan atau malah nggak mudeng isi dari presentasi kita. Alhamdulillah sih meskipun bete juga sebenarnya. Yang menyebalkan juga ada yang sengaja buat pertanyaan susah biar kita tidak bisa menjawab dan ketahuan deh dangkalnya kita dalam menguasai materi. Ada pula kejadian saat kita ngeblank materi yang akan kita bahas alhasil bola mata ke atas, keringat mengucur deras, atau malah bicara ngalo-ngidul tidak tahu ujung pangkalnya serta  arti dan maksud tujuan kalimat yang keluar dari mulut.
Tapi kalian tahu nggak sih kalau ternyata kebiasaan kita saat presentasi akan menggambarkan bagaimana karakter kita sebenarnya. Besok kalian praktekkan dengan amati kebiasaan teman kalian saat presentasi dan cocokkan dengan karakter teman kalian masing-masing. Apakah ada kesamaan atau tidak, benar atau salah. Jawaban menurut kalian dan dituliskan di kolom komentar monggo!
Moderator. Nah tipe ini nih tipe mahasiswa yang mahir jadi MC (master of ceremony), asyik dalam bicara, sangat cocok untuk mengawali pembicaraan, dan pintar membawa susasana. Bagaimana pun dalam sesi diskusi akan diwakili dan dipimpin oleh seorang moderator. Jadi suasana diskusi akan menarik atau garing sangat tergantung di tangan moderator. Tapi tahukah kalian bahwa mahasiswa yang sangat senang menjadi moderator itu termasuk manusia opportunies. Ya tentunya. Biasanya seorang audiece akan langsung terhipnotis dengan siapa pembicara pertama. Entah itu dia tahu makna dari materi yang ia bawakan ataupun tidak, semua itu akan tergantung dia membawakan suasana. Kalau memang dia pandai membawa suasana langsung deh, kesan good in hello efect ia dapatkan.
Teknik Menghafal. Ada kah teman kalian yang seperti ini? Fokus hanya mereka tunjukkan untuk materi dan jarang komunikatif dengan audience. Mau tidur atau mau ngobrol, bodo amat deh yang penting tugas buat nyampein materi selesai dan dapat nilai A dari dosen. Tapi tahu kah kalian, bahwa kebiasaan buruk seperti ini akan dibawa sampai nanti dan menjadikan kalian kurang kreatif. Kalau sudah terjadi demikian, kalian jadi sulit melihat dimana audience kalian berada. Entah di hadapan kalian atau malah di genting atau di langit. Ini gara-gara bola mata kalian tak henti-hentinya mandang ke atas. Nah tipe mahasiswa seperti ini orangnya kurang kreatif karena apa yang keluar dari mulut mereka, mereka jiplak dari buku atau makalah. Tipe seperti ini juga menunjukkan orangnya perfectionist. Iya karena mereka tidak berani menyampaikan pendapat mereka sendiri dan takut salah kalau-kalau pendapat mereka tak sama seperti di buku. Tipe seperti ini harus dihindari karena bagaimana pun sebagai seorang mahasiswa kita harus kreatif dalam berpendapat, memberikan saran atau kritikan terhadap isi dalam buku. Jangan takut salah. Salah itu biasa kok. Apalagi kita masih dalam taraf belajar. Sekilas, materi akan teringat di luar kepala, namun dalam jangka panjang materi yang dihafal akan berteberangan karena tidak ada pada posisinya yang tepat.
Tertruktur dan Responisasi. Mahasiswa seperti ini sudah terlatih bicara di depan sehingga untuk mengeluarkan kata-kata dari mulut serta menyusunnya menjadi kalimat, strukturnya sudah terlihat rapi. Sangking seringnya, untuk bicara di depan kelas tidak membutuh persiapan yang beribet. Bahkan membaca makalah, buku, atau powerpoint pun tak ingin. Ini tipe mahasiswa kreatif dan mempunyai percaya diri luar biasa. Tanpa belajar mereka siap bicara di depan. Tidak tahu isi materi secara detail dan alhasil kena marah dosen meskipun juga dapat apresiasi sebagai mahasiswa dengan nobel keberanian luar biasa. Biasanya mereka akan bicara ngalor-ngidul nggak nyambung sama materi. Yang penting pede, berani, dan mengeluarkan segalanya pikiran yang dari otak, biar dikira berpengetahuan luas gitu. Dia juga termasuk mahasiswa penyuka tantangan dan ketidaksengajaan. Meskipun kreatif dan berani, ini juga perlu dihindari. Ingat persiapan dan rencana yang matang juga menunjang suatu keberhasilan dalam hidup. Percaya diri itu boleh, tapi percaya diri berlebih juga memberi efek tidak baik.
Terstruktur dan Sistematis. Nah tipe seperti ini disebut tipe mahasiswa kreatif, berani, percaya diri, rajin, dan penuh persiapan. Materi yang telah dipelajari dengan matang, lalu ia sampaikan secara komunikatif dengan bahasanya sendiri. Sesi diskusi akan terlihat menarik dan ada kalanya ia sapa audience sekalian agar tak menjadi bored. Jika sering dilakukan demikian, kemampuan bicara di depan pun akan semakin terlatih dan saat bicara di depan nggak akan pakai kalimat belepotan ataupun dengan bahasa planet. Kelebihan lainnya yaitu bahwa materi yang ia pelajari nggak akan mudah terlupakan.
Open Book dan Open Note. Nah tipe seperti ini menunjukkan orang perfectionist, kurang percaya diri, kurang persiapan, dan mudah lupa ingatan. Jika mata hanya konsentrasi dengan buku, makalah, atau catatan alhasil suasana, diskusi menjadi kurang menarik dan penonton pun jadi males buat memperhatikan. Meskipun tidak terlalu parah dibanding membawa buku, makalah, atau teknik hafalan, namun membawa catatan juga menunjukkan bahwa dia kurang percaya diri dan takut lupa. Itu sama saja dia tidak percaya dengan otak yang ada di kepalanya. Lumayan kreatif juga sih bagi mahasiswa tukang bawa note seperti ini karena ada kalanya ia membaca, ada kalanya ngarang bebas. Namun sayangnya rasa kreatifnya masih diimbangi dengan kurang percaya diri terhadap dirinya sendiri.
Reading PPT. Ada juga mahasiswa seperti ini. Ini menunjukkan mahasiswa kurang kreatif, kurang persiapan, dan tidak cukup mampu untuk bicara di depan. Kalau sudah mengahadap PPT seakan lupa dengan siapa ia harus berhadapan. Penonton dilupakan, blocking dilakukan, dan penontonnya jadi ngantuk, bosan, dan tak acuh.
Notulen. Hampir setipe dengan mahasiswa moderator. Tipe yang suka cari aman, hanya bedanya dia tak pandai bicara di depan. mahasiswa seperti ini biasanya mahasiswa rajin dan bertuliskan bagus. Tapi dia menjadi kurang show up dan alhasil kurang dikenang. Ia harus fokus selama diskusi berlangsung namun tahu kah bahwa jerih payahnya tidak begitu diakui. Jadi tipe mahasiswa seperti ini menunjukkan orangnya kurang percaya diri dan kurang pandai membaca peluang.
Eksekutor. Wah tipe seperti ini mahasiswa yang penyuka tantangan, cerdas, kreatif, dan pembaca peluang yan handal. Iya lah bicara seperlunya saja hanya saat tanya jawab dan tidak seperti penyaji, namun langsung bisa show up segala unek-unek dalam kepalanya. Apalagi kalau jawaban benar, dosen langsung bisa menilai bahwa mahasiswa tersebut termasuk mahasiswa pandai. Tapi kurang bagus juga, karena bagaimana pun ada tujuan lain dari tugas presentasi. Selain belajar menyampaikan pendapat, presentasi juga melatih kemampuan kita berbicara di depan kales. Kalau hanya bicara saat menjawab pertanyaan, lalu kapan akan berlatih bicara di depan dengan ketenangan dan struktur kalimat yang rapi.

Nah demikian karakter mahasiswa berdasarkan kebiasaan mahasiswa saat presentasi menurut penerawangan saya. Kalau kurang atau tidak setuju ada yang mau nambahin? Namanya opini pasti sangat jauh dari kata-kata sempurna. Apalagi dengan kata-kata yang belepotan jauh dari aturan EYD. Mohon maaf lah pokokya. Terimakasih atas kesediaan waktunya untuk membaca postingan ini. Semoga bermanfaat. Kritik dan saran sangat dibutuhkan. Dan silakan baca postingan kami yang lain ya. Selamat beraktivitas. Enjoy doing everything.

Tidak ada komentar: