Minggu, 13 September 2015

Cara Menghapus Kesedihan yang Harus Kamu Ketahui

Cara Menghapus Kesedihan yang Harus Kamu Ketahui

Hai.... Hai.... Halo.... Halo.... Peselancar dunia maya sekalian! Selamat berbahagia dan selamat sentosa bro or sista, girl or boy. Bagaimana kabar kalian hari ini dan kemaren? Baik ya? Bagaimana suasana hati kalian? Hari yang bahagia atau menyebalkan? Silakan dijawab di kolom komentar okay. Gue selalu berdoa semoga kalian selalu bahagia meskipun hidup dalam gundah, gelisah, atau pun merana.

Bahagia dan bersedih adalah suatu perasaan yang subyektif. Akhir-akhir ini gue sering galau dan selalu merasa sedih. Mungkin ini disebabkan masalah yang berjubel yang akhir-akhir ini gue hadapi. Baik itu masalah pekerjaan, tugas kampus, hubungan ke orang tua, teman, sahabat, pacar, orang yang dikenal, maupun yang tak dikenal. Bisa juga mungkin itu disebabkan karena rasa kecewa. Entah itu kecewa karena kebodohan sendiri maupun perilaku orang lain.

Apa pun itu kesedihan memang di sebabkan oleh masalah. Masalah adalah suatu kenyataan yang harus dan pasti dihadapi manusia. Semua manusia di dunia ini tidak bisa terhindar dari masalah. Entah siapa mereka. Orang kaya maupun miskin, atau pun dari pejabat sampai tukang minta-minta di jalanan. Juga tidak pandang umur, dari usia remaja sampai ke orang tua. Mau kakek-nenek, mbak-mbak, mas-mas, bapak-bapak, ibu-ibu, tante-tante, om-om, dan lain-lain kecuali anak kecil dan orang gila. Orang-orang sering menyebut masalah sebagai suatu kesenjangan antara kenyataan dengan harapan. Selain masalah, kesedihan juga bisa muncul karena mood seseorang guys.
Gue termasuk orang moody. Jadi bisa sedih dan bahagia itu tergantung dari mood gue saat itu. Masa peralihan dari bahagia menjadi sedih itu terjadi apa adanya, sangat cepat, dan tidak terasa. Untuk mengusir kesedihan itu gue berusaha melakukan aktivitas dari A ke Z agar kesedihan itu berakhir. Namun pada akhirnya aktivitas itu tak selesai dengan mulus dan maksimal karena konsentrasi terpecah yang harus memikirkan ini dan itu. Saat gue bersedih, gue sering cemberut dan males untuk senyum. Kasian juga kalau temen gue harus terus-terusan ngelihat muka gue yang cemberut.
Akhirnya, ada suatu kejadian pada saat kuliah Agama Islam. Dosen gue sedang bercerita tentang cara menghapuskan kesedihan. Biasanya gue jarang memperhatikan kuliah berlangsung. Iya soalnya pikiran gue selalu melayang-lanyang ke cucian kotor yang di kos. Tetapi untuk kali ini akan gue perhatikan seksama karena sangat membantu siklus hidup gue. Sekalian aja gue share agar selain gue dapat menghapus kesedihan gue sendiri, gue juga bisa mendapatkan pahala. Berikut tips dan trik mengusir kesedihan:

Berdamailah dengan masa lalu, maka masa lalu itu tak akan menjadi beban.
Seseorang tak mungkin lepas dari masa lalu. Sebagai manusia cerdas kita harus bijak dalam bersikap. Masa lalu bukan untuk dikenang lalu merampas kebahagiaan. Masa lalu hanya sebagai pelajaran dan seraplah pengalaman. Jika hal buruk maka diperbaiki, jika hal baik maka cobalah ditingkatkan.
Abaikan pikiran orang tentang kita
          Sudah menjadi kebiasaan, jika kita yang bertindak, Tuhan menilai,  dan orang lain berkomentar. Lalu apa yang harus dipikirkan dari takdir tersebut. Kita tak perlu ambil pusing. Fokuskan pekerjaan kita semata-mata karena Tuhan. Sebaik-baiknya yang menilai ialah Allah. Orang lain mengkritik hanya karena memang peduli, tapi bisa juga karena tak suka. Mereka yang berkomentar pedas sebenarnya tidak tahu banyak diri kita. Yang tahu diri kita adalah diri kita sendiri. Lalu mengapa kita harus dikuasai orang lain dengan selalu menuruti kemauan mereka? Kita harus bijak dalam bersikap. Selektif dalam bertindak. Mana kritikan yang berpengaruh positif dan mana yang tidak. Mana kritikan karena peduli dan mana kritikan yang tak suka.
Waktu yang berbicara. Mereka dapat merubah segalanya, maka berilah waktu sedikit waktu.
          Ada beberapa masalah yang memang bisa selesai karena upaya dari diri. Tetapi ada juga masalah yang bisa selesai karena berjalannya waktu. Kita harus bijak dalam memilih mana yang butuh upaya dan mana yang butuh waktu. Ada orang yang terus bersedih karena masalahnya tak kunjung selesai meskipun masalah tersebut akan selesai hanya dengan menunggu. Tetapi ada juga dari kita yang hanya berdiam diri meskipun sebenarnya masalah tersebut tak kunjung selesai jika tak ada aksi dari kita.
Tidak ada alasan untuk dapat sebuah kebahagiaan kecuali dirimu sendiri.
          Kesedihan muncul sebagai reaksi psikologis. Itu hanya sebuah sugesti. Aturlah sugesti tersebut. Sebenarnya sedih dan bahagia hanya bersifat relatif. Sugesti juga sangat berpengaruh terhadap perasaan dan jiwa. Misal kita sedang dirundung sebuah masalah. Kalian merasa menjadi orang termenderita saat itu. Jika kalian sudah tanamkan pikiran demikian maka sulit bagi kalian untuk bangkit. Juga ketika kalian merasa tidak bisa, maka sulit bagi kalian untuk mau bertindak dan belajar hingga menjadi bisa. Kuncinya yakin guys. Yakinlah bahwa kalian masih bisa bahagia dengan masalah yang sebenarnya hanyalah arena cobaan iman.
Jangan samakan hidup dengan orang lain. Kita Punya Jalan Masing-Masing.
          Tujuan seseorang dengan orang lainnya akan berbeda satu sama lain. Sukses adalah pencapaian hasil sesuai tujuan. Berawal dari situ, definisi sukses juga sangat tergantung dari pribadi manusia masing-masing. Nah namun sering dari kita menjadi lupa akan hal itu. Kita seakan membandingkan hal apa yang kita raih dengan apa yang orang lain raih. Misalnya saja kita sering bersedih terutama kaum hawa karena tak bisa secantik artis dan model di TV. Coba lihat pekerjaan kita. Apakah pekerjaan kita membutuhkan hal yang demikian? Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan.
Jangan banyak berfikir., karna lebih baik mengabaikan semua jawabanya.
          Bukan tak peduli hanya mengabaikan. Karena yang paling mengetahui segalanya hanyalah Allah. Juga Allah lah yang paling tahu jawabannya. Biarkan Allah saja yang menjawabnya. Kita hanya menunggu. Meskipun juga jangan 100% menunggu jika sekiranya memang butuh tindakan. Manusia hanya berusaha, hasilnya serahkan terhadap-Nya.
Tersenyumlah seakan tidak memiliki masalah di dunia ini.
Kesediaan dan kebahagian hanyalah relatif. Begitu juga masalah. Masalah sudah pasti ada di dalam manusia. Namun besar-kecilnya masalah sangat tergantung dari persepsi manusia masing-masing. Jika demikian, mengapa kita tidak berpesepsi bahwa masalah kita saat itu tergolong masalah kecil yang sudah pasti akan terselesaikan. Kita punya Tuhan. Tuhan nggak mungkin memberikan masalah lebih besar dari kemampuan kita. Beliau Maha Tahu dan sudah pasti akan tahu ukuran kemampuan hamba-Nya serta masalahnya. Positive thingking aja guys. Dan jangan lupa tersenyum agar mereka yang tidak tak bersalah tak ikut merasakan besar –kecilnya masalah kita.

Okay sekian informasi yang dapat gue share. Trik di atas kalau menurut gue susah buat dijalanin. Dan pasti membutuhkan kesabaran yang sangat luar biasa. Tetapi teruslah berusaha dan berpikir demikian. Maka nikmati kebahagiaan hidup sesungguhnya. Makasih dosen Agama Islamku. Makasih atas nilai B-nya. Makasih juga yang sudah mampir buat membaca. Mohon maaf jika banyak kesalahan dan kekurangan. Semua butuh kritik dan saran. Kalau ada informasi tambahan atau informasi kurang benar bisa langsung dishare agar yang lain juga lebih tahu. Semoga bermanfaat. Jangan lupa mampir juga di postingan yang lain.



Tidak ada komentar: