Minggu, 14 Juni 2015

Contoh Essay Pendidikan : Manusia untuk Pendidikan, Pendidikan Bermutu untuk Manusia Bermutu

Kita sudah sering mendengar kata Pendidikan. Lalu apa arti pendidikan itu sendiri? Pendidikan sendiri adalah upaya sadar dari suatu masyarakat dan pemerintah suatu negara untuk menjamin kelangsungan hidup dan kehidupan generasi penerus. Namun seperti yang kita ketahui bahwa kesadaran masyarakat akan pendidikan di berbagai daerah berbeda-beda tergantung corak budaya dari masyarakat tersebut. Sedangkan menurut UU No. 20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Mendengar dari definisi tersebut muncul ide dari kita sebagai manusia bahwa pendidikan berasal dari manusia untuk manusia pula yang berarti manusia generasi sesudahya. Artinya bahwa pendidikan merupakan suatu pewarisan budaya dari manusia yang lebih dulu kepada manusia baru agar manusia baru tersebut dapat lebih tahu tentang ilmu-ilmu sebelumnya untuk kemudian dikembangkan agar dapat bermanfaat bagi kehidupannya dan kehidupan di sekitarnya. Dalam artian bahwa ilmu tersebut juga masih bisa diwariskan kepada generasi baru berikutnya untuk kemudian dikembangkan lagi. Begitu seterusnya.

Mengapa manusia untuk pendidikan? Artinya bahwa adanya pendidikan karena ulah dari manusia. Jadi peran manusia di sini selain sebagai objek yang dididik, manusia juga berkembang sebagai subyek yang mengembangkan pendidikan itu sendiri seperti uraian di atas. Pendidikan dinilai sebagai proses untuk memanusiakan manusia melalui tata cara dan tahap transformasi ilmu sehingga akan membentuk manusia unggul dan kompeten yaitu mewariskan dan mengembangkan pendidikan, misalnya sebagai tenaga pendidik seperti guru, dosen, guru besar, tim ahli, dan lain-lain. Sebagai contoh peran manusia untuk pendidikan adalah mahasiswa. Karena selain belajar, mahasiswa juga dituntut untuk mengembangkan ilmu yang didapat dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti bunyi Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Pendidikan sebenarnya berisikan banyak hal dan mencakup pengetahuan yang sangat luas karena isinya mencakup semua pengetahuan di dunia, bahkan di akhirat yang sekiranya dapat bermanfaat untuk kehidupan manusia. Sedangan manusia di sini sebagai user yang berperan penting dalam perkembangan pendidikan dan obyek yang dididik pula.
Lalu apa pendidikan bermutu untuk manusia bermutu? Manusia bermutu ibarat manusia yang mampu secara kreatif dan inovatif, mampu berpikir tingkat tinggi, berkarakter protagonis, tahu dan segan terhadap ibu pertiwi, cinta dan mempunyai patriotisme terhadap bangsa, dan mampu secara produktif memberikan sumbangsih terhadap Indonesia artinya manusia yang mampu mengkombinasikan intelektual, emosional, dan spiritual setiap calon bibit unggul melalui proses pendidikan.
Jika diteliti lebih dalam, Bangsa Indonesia patut berbahagia karena memiliki potensi SDM dan SDA yang melimpah. Menurut perkiraan tahun 2045 akan diisi oleh generasi yang pada saat ini berusia 0 sampai 20 tahun. Pada saat itu ada 100 jutaan orang yang berada pada usia produktif dan kelompok usia tersebut menduduki jumlah mayoritas jika dibandingkan kelompok usia lain. Melirik lebih dalam, Indonesia juga merupakan tempat persemayaman kekayaan yang ada pada alam. Sumber Daya Alam sangat tersedia di Indonesia.
Memandang kondisi di Indonesia yang serba berkecukupan di bidang kuantitas manusianya dan kekayaan alamnya memang sudah menjadi pengurangan sikap was-was terhadap kemungkinan hilangnya keberlangsungan segala tata kehidupan Indonesia. Namun perlu kita ketahui bahwa kuantitas yang unggul tidak disertai kualitas yang mumpuni dapat menghancurkan kuantitas itu sendiri. Sehingga diperlukan pendidikan bermutu untuk membentuk manusia dengan pemahaman intelektual, emosional, dan spiritual yang tinggi dan mampu membina kehidupan di sekelilingnya. Alam pun akan terbina sehingga kekayaan alam di Indonesia dapat mampu diurus oleh tangan-tangan para penghuninya dan secara otomatis kontribusi alam dan manusia dapat berjalan seimbang.
Memandang lebih jauh tentang dinamika di Indonesia ini, kita sudah tidak mengelak bahwa segala bentuk masalah masih ada di Indonesia. Bentuk kriminalitas dan kejahatan juga masih tidak pernah absen menjadi pelengkap tata pola kehidupan di Indonesia. Korupsi masih membudaya di negeri ini. Kekayaan alam justru lebih dinikmati bangsa asing yang dikarenakan mereka lebih memiliki pemahaman intelektual yang lebih terhadap kekayaan di Indonesia dibanding kita. Kualitas pendidikan di Indonesia juga belum terlalu baik. Bencana alam yang terus-menerus menjadi konsekuensi ketidakpecusan para pemiliknya dalam mengelolanya. Masih ada tradisi tawuran antarpelajar di Indonesia. Juga tidak dipungkiri adanya pemahaman akan penekanan lebih untuk mendapat nilai baik dibandingkan penekanan mendapat ilmu bermanfaat memaksa siswa untuk mendapatkan nilai secara tidak jujur yaitu dengan menyontek. Sehingga tidak luput banyak kasus korupsi memakan uang rakyat jika dari proses pendidikannya saja sudah salah kaprah yang menimbulkan calon bibit koruptor.
Untuk menjawab beberapa perkera yang masih melingkupi di Indonesia diperlukan suatu pembenahan serius. Upaya pendidikan memang dianggap sebagai langkap setrategis untuk menjawab tantangan tersebut. Untuk menjadi pembenahan serius diperlukan langkah nyata dari manusia-manusia bermutu sedangkan untuk mewujudkan manusia bermutu diperlukan pula pendidikan bermutu.
Pendidikan sebenarnya bukan hanya menciptakan manusia berkualitas untuk saat ini namun juga masa mendatang sehingga pendidikan dapat dikatakan sebagai aset untuk menghidupi bangsa ini. Pendidikan bermutu diharapkan agar dimulai sejak usia dini, yaitu pada jenjang pendidikan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Mengapa? Hal ini untuk menjamin agar tidak ada lagi anak-anak usia dini Indonesia yang tidak mendapatkan pendidikan secara pasti. Kualitas para usia dini tidak bisa begitu saja diabaikan karena 15-20 tahun kemudian anak-anak ini akan membawa Indonesia menuju bangsa yang lebih baik. Mereka akan mejadikan Indonesia menjadi sebuah negara dengan daya saing yang cukup handal dan sebagai penopang kekuatan ekonomi Indonesia.
Perbaikan kualitas pendidikan juga harus secara mutlak diterapkan pada pendidikan 12 tahun. Hal ini untuk menjamin agar calon insan produktif yang nantinya akan membawa perubahan di Indonesia dapat setidaknya mengenyam pendidikan menengah.  Selanjutnya bisa diberikan akses terbuka bagi mereka untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi yaitu di pendidikan tinggi.
Kualitas pendidikan di Indonesia juga sangat dipengaruhi bagaimana kualitas pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi inilah yang nantinya menciptakan sarjana yang akan memimpin kekuatan beberapa aspek kehidupan di Indonesia pada nantinya. Perlu penambahan jumlah doktor. Ini penting karena lulusan pendidikan tinggi adalah tenaga ahli dan profesional yang siap memasuki dunia kerja (usaha dan industri) ataupun membuka lapangan kerja baru.
Untuk mencipatakan manusia bermutu diperlukan pendidikan bermutu pula dan ada beberapa pembenahan yang harus dilakukan. Pertama adalah perbaikan kualitas dari tenaga pendidik. Tenaga pendidik inilah yang nantinya menjadi faktor penentu dalam terciptanya kesuksesan pendidikan di Indonesia. Guru bermutu menjadi variabel penting bagi terwujudnya pendidikan yang bermutu. Ada beberapa wacana yang mengatakan kualitas guru di Indonesia masih belum terlalu tinggi. Seorang guru diharapkan dapat bekerja dengan orientasi profesional bukan hanya orientasi birokrasi semata. Ada kesadaran dari seorang guru untuk membantu pemerintah dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sehingga hal ini merupakan kewajiban dari pendidikan tinggi keguruan yang secara langsung menciptakan para tenaga pendidik. Perlu revitalisasi LPTK sebagai perguruan tinggi yang bertanggung jawab dalam mendidik calon pendidik/guru dengan landasan filosofi, kerangka pikir akademik, program pendidikan akademik dan profesi yang utuh dan akuntabel. Pengiriman Guru untuk daerah terpencil, terdepan, dan tertinggal, melalui SM3T juga merupakan upaya dalam pembenahan kualitas guru sehingga perlu ditingkatkan kebijakan tersebut.
Kedua adalah kurikulum yang dijalankan pada pendidikan nasional. Seperti yang diterapkan pada kurikulum 2013 diharapkan nantinya dapat membentuk peserta didik dengan sifat unggul yang berkarakter protagonis, kreatif dan inovatif, mampu berpikir tingkat tinggi, tahu dan segan terhadap bumi pertiwi, cinta dan mempunyai patriotisme terhadap bangsa, dan mampu secara produktif memberikan sumbangsih terhadap Indonesia. Seperti halnya pendidikan karakter yang diharapkan nantinya dapat menciptakan manusia tidak hanya kuat intelektualnya tetapi juga mempunyai spiritual yang tinggi dan mampu secara konkrit menempatkan dirinya pada lingkungannya dan bersosialisasi dengan manusia dan alam sekitarnya. Harus diadakan pembelajaran kreatif untuk mendorong kemampuan menyinergikan fungsi otak kiri dan kanan yang sangat diperlukan untuk mengembangkan kecakapan berpikir divergen, kreatif, lateral, dan kritis.
Ketiga adalah perbaikan sarana dan prasarana yang menunjang proses pendidikan berlangsung. Perbaikan gedung dan fasilitas sekolah, pengadaan buku-buku dan sumber literatur lain, kemudahan akses memperoleh informasi dan ilmu, penciptaan suasana lingkungan pendidikan yang kondusif, pengadaan alat-alat praktikum dan peraga yang relevan dengan pendidikan, pengadaan alat-alat canggih berbasis teknologi, dan tentunya pengadaan guru, kepala sekolah, serta pengawas yang berkualitas tinggi. Karena itulah diperlukan budget yang tinggi untuk meyelenggaraan pendidikan.
Langkah nyata adalah pengadaan beasiswa untuk para siswa dan mahasiswa di Indonesia. Beberapa kebijakan dan program seperti BOS untuk Pendidikan dasar dan Menengah, Bantuan Siswa Miskin (BSM), Bidikmisi, Bantuan Operasional untuk Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN), dan Pendirian Perguruan tinggi Negeri baru dan sekolah berasrama merupakan sebagian dari upaya untuk meningkatkan akses secara inklusif dan berkeadilan. Kemudahan untuk mengenyam pendidikan bagi tiap-tiap bangsa diharapkan menjadi langkah pasti dari perwujudan cerdasnya generasi bangsa Indonesia nantinya.  Sudah tidak lucu jika masih ada bangsa Indonesia terutama mereka yang saat ini berada pada usia sekolah tidak bisa mengenyam pendidikan hanya karena keterbatasan ekonomi.
Pembenahan kualitas pendidikan di atas diharapkan dapat membentuk suatu kualitas pendidikan di Indonesia yang lebih tinggi sehingga akan terbentuk pula manusia-manusia bermutu yang yang mampu secara kreatif dan inovatif, berpikir tingkat tinggi, berkarakter protagonis, tahu dan segan terhadap ibu pertiwi, cinta dan mempunyai patriotisme terhadap bangsa, dan mampu secara produktif memberikan sumbangsih terhadap Indonesia, yakni artinya manusia yang mampu mengkombinasikan intelektual, emosional, dan spiritual untuk kemudian dapat menjadi solusi atas masalah-masalah yang kian menyelimuti di Tanah Air Indonesia.

Sekiaan postingan ini. Tunggu postingan berikutnya ya. Semoga bermanfaat dan maaf jika ada salah kata. Mampir juga bagi kalian yang ingin mendapatkan uang dari internet dengan klik di sini.


Tidak ada komentar: