Selasa, 15 Desember 2015

Cara menanggulangi ancaman atau gangguan yang Ada pada Teknologi Sistem Informasi


Teknologi sistem informasi yang semakin canggih juga persaingan yang semakin ketat memunculkan beberapa acaman dan gangguan terhadap sistem yang ada. Secara garis besar ancaman terhadap sistem informasi dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu ancaman aktif dan ancaman pasif. Namun untuk lebih lengkapnya jenis-jenis ancaman atau gangguan yang dapat menyerang teknologi sistem informasi ada bermacam-macam, diantaranya: serangan pasif, serangan aktif, serangan jarak dekat, orang dalam, serangan distribusi, dan cybercrime. Serangan yang bermacam-macam dan tidak hanya datang dari dalam, namun juga pihak luar menuntut para pembuat sistem untuk terus melakukan perbaikan dan menghilangkan segala kekurangan terhadap sistemnya. Keamanan merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian sistem informasi. Keamanan dimaksudkan untuk mencegah ancaman terhadap sistem serta untuk mendeteksi dan membetulkan akibat segala kerusakan sistem. Berikut ini adalah cara- cara menanggulangi ancaman atau gangguan yang ada pada teknologi sistem informasi:


Pengendalian akses
Pengendalian akses dapat dicapai dengan tiga langkah, yaitu:

Identifikasi pemakai (user identification).
Mula-mula pemakai mengidentifikasikan dirinya sendiri dengan menyediakan sesuatu yang diketahuinya, seperti kata sandi atau password. Identifikasi tersebut dapat mencakup lokasi pemakai, seperti titik masuk jaringan dan hak akses telepon.

Pembuktian keaslian pemakai (user authentication).
Setelah melewati identifikasi pertama, pemakai dapat membuktikan hak akses dengan menyediakan sesuatu yang ia punya, seperti kartu id (smart card, token dan identification chip), tanda tangan, suara atau pola ucapan.

Otorisasi pemakai (user authorization).
Setelah melewati pemeriksaan identifikasi dan pembuktian keaslian, maka orang tersebut dapat diberi hak wewenang untuk mengakses dan melakukan perubahan dari suatu file atau data.

Memantau adanya serangan pada sistem.
Sistem pemantau (monitoring system) digunakan untuk mengetahui adanya penyusup yang masuk kedalam sistem (intruder) atau adanya serangan (attack) dari hacker. sistem ini biasa disebut “intruder detection system” (IDS). Sistem ini dapat memberitahu admin melalui e-mail atau melalui mekanisme lain. Terdapat berbagai cara untuk memantau adanya penyusup. Ada yang bersifat aktif dan pasif. IDS cara yang pasif misalnya dengan melakukan pemantauan pada logfile.

Penggunaan enkripsi.
Salah satau mekanisme untuk meningkatkan keamanan sistem yaitu dengan menggunakan teknologi enkripsi data. Data-data yang dikirimkan diubah sedemikian rupa sehingga tidak mudah diketahui oleh orang lain yang tidak berhak.

Sumber : http://fajw.blogspot.com/
http://andriyudhistira.wordpress.com

Link terkait artikel ini:


Tidak ada komentar: