Jumat, 06 Maret 2015

Cerpen Pendidikan : Mereka Tak Tahu tentang Kami

MEREKA TAK TAHU TENTANG KAMI
            Nalarku tak habis pikir mengapa di zaman canggih seperti ini masih saja ada keributan karena masalah pembagian makanan. Masa aku tinggal di sini sudah hampir habis dan tak henti-hentinya kutemukan mereka yang tersakiti karena ulah mereka sendiri. Hampir setiap hari ada yang harus menjadi korban bahkan tak jarang mereka yang mati karena perkelahian ini. Aku menjalankan tugas dari pemerintah untuk ikut memajukan desa ini dengan mengajari mereka yang menjadi bibit-bibit bangsa. Meskipun aku sudah ikhlas namun rasa takut dalam hati masih saja muncul, kalau-kalau aku juga ikut terbunuh oleh sengketa antara desa yang aku tinggali dengan desa tetangga sana. Hanya ada masalah sepele saja selalu mereka selesaikan dengan perang fisik dan akhirnya hanya mempengkeruh keadaan saja. Alhasil penyelesaian tak terampungkan. Kasihan anak-anak yang tak tahu apa-apa yang harus menerima imbasnya. Ikut terluka sedangkan untuk meghindar atau melawan saja mereka tak bisa. Seperti hari ini, yang hanya masalah aliran air menuju sawah saja mereka tak segan mengadakan tawuran dengan menyerang desa yang aku tempati ini.

Cerpen Remaja Lucu : Klepek-Klepek sama Dia

Klepek-Klepek Sama Dia

Merah merona bunga mawar merah yang tumbuh dengan lebatnya di taman depan rumah istana Gladis. Itulah suasana hati yang saat ini dirasakan Gladis karena sedang jatuh cinta dengan cowok barunya. Pagi itu suasana rumah Gladis seperti biasa gaduh dan padat merayap karena ada dua puluh anggota keluarga yang tinggal di rumahnya. Pagi hari adalah waktu di saat mereka yang bersekolah atau pun yang bekerja akan memulai aktivitasnya. Dua puluh anggota keluarga itu sedang berada di depan pintu rumah mengantarkan anak atau suaminya yang akan memulai aktivitasnya. Kedua puluh anggota keluarga itu adalah Gladis, papa mama Gladis, nenek dan kakek Gladis dari pihak ayah, nenek kakek Gladis dari pihak ibu, Tante Rita dengan empat anaknya, Pakdhe Bayu dan Tante Sari dengan tiga anaknya, dua PRT,  dan satu supir pribadi papa Gladis.

Cerpen Percintaan : Hati Ingin Apa yang Dia Ingin

HATI INGIN APA YANG DIA INGIN
            Betapa senangnya hati ini, setelah usahaku menanti kepulangan mereka dari benua biru sudah berhasil. Segala macam pernak-pernik tentang Eropa, mereka tenteng untuk anaknya yang sudah rela ditinggal sepuluh hari melancong. Ada sepatu Italy yang pasti berharga mahal dan terbuat dari kulit asli. Sebenarnya aku tak minta lebih, aku hanya ingin cerita mereka tentang hari-harinya di Eropa sana. Mereka baru saja pulang dari pernikahan sahabatnya di Belanda. Sangat senang hati papa dan mamaku karena ikut merasakan betapa bahagianya hati sahabatnya yang menikah itu. Bagaimana tidak, usianya yang sudah tua dan sudah selayaknya punya cucu itu baru saja menikah dengan kekasihnya. Terlebih keinginannya untuk menikah dengan orang yang pantas dan sesuai hatinya baru saja ia wujudkan.

Cerpen Cinta : Hanya Sebuah Kata

HANYA SEBUAH KATA
            Masih saja dia pusing dan tak henti-hentinya berpikir tentang sebuah kenyataan yang membuatnya terus dilema. Ia masih saja menanti dan menunggu apa yang selama ini ia impikan. Jika saja Rafi mau berterus terang dan ungkapkan semua unek-unek terhadapnya mungkin tak semiris ini memandang sahabatku ini. Ia terus mengoceh, berbagi cerita terhadapku hingga mengganggu tidur malamku. Ingin aku pindah kamar saja. Biar, biar dia tidur sendiri dan berbagi cerita dengan dinding. Tapi aku tidur dimana? Sedangkan kontrakan kami hanya ada satu kamar dan tak mau jika tidur malamku saat ini harus di ruang tamu dan ditemani nyamuk-nyamuk jail.

Cerpen Keluarga Menyedihkan : Gaza dan Kenangan Kakak

Gaza dan Kenangan Kakak
Foto dengan bingkai indahnya tergeletak di atas meja dan terus tak henti-hentinya dipandangi Ifa (23). Air mata bercucuran keluar dari kedua kelopak matanya. Kakaknya, Umi, dirinya, dan adiknya, Ali tengah saling beranagkulan dalam foto kusam tersebut. Mereka tampak saling mencintai dan peduli satu sama lain. Digenggamnya jilbab kusam milik kakaknya tempo dulu. Dipandangnya langit-langit rumah di Kota Berlin, Jerman sambil tersenyum ikhlas merona pasrah akan kuasa Tuhan yang Maha Esa.

Minggu, 01 Maret 2015

Koleksi Cerpen Di DemamFiksi.Blogspot.com

cerpen-cerpen di demamfiksi.blogspot.com ya guys. Cek satu-persatu dan jangan lupa komentar atau share kalau perlu. Terimakasih telah membaca. Semoga menginspirasi. Maaf jika ada satu kata atau dua kata, bahkan banyak kata yang menyinggung hati kalian. Karya ini hanya fiktif dan karangan belaka. Maaf jika kesamaan nama atau tokoh dan sedikit karakter pelaku yang menyinggung kalian.

Cerbung Keluarga dan Inspirasi : Bintang Bersinar untuk Bapak Part 2

Bintang Bersinar untuk Bapak Part 2
Seminggu telah berlalu dan ia berkunjung ke kampung menengok bapaknya yang sedang sibuk dengan pasien otomotifnya. Ia memang berjanji ke bapaknya akan pulang ke Kampung Selayu setiap hari Sabtu. Bapaknya terlihat sumringah melihat kedatangan anaknya dan tak ada tanda-tanda orang sakit. Raka agak sedikit tenang melihat bapaknya yang masih sehat dan masih bisa diajaknya  bermain bola secara pelan mengingat kondisi kedua kaki palsu bapaknya yang sudah rapuh. Raka pulang sampai rumah sore hari menjelang ashar dan bergegas bermain bola dengan bapaknya sampai adzan maghrib. Ia segera bergegas bertolak ke kota pagi harinya. Seperti tak kenal lelah Raka ini. Banyak cerita yang ia bagikan ke bapaknya. Seperti cerita tentang guru dan pelatih barunya, teman sekolah serta teman setim sepak bolanya, dan tak kalah lagi tentang keseruannya saat bertanding bola. Banyak orang dan pengalaman baru yang ia peroleh.

Cerbung Keluarga dan Inspirasi : Bintang Bersinar untuk Bapak Part 1

Bintang Bersinar untuk Bapak Part 1
Sukses memang sebuah kata yang semua orang pasti mendambakannya. Namun sukses bukanlah orang yang bergelimang harta atau mereka dengan jabatan berlapis. Untuk sukses cukup menjadi bintang yang bersinar dengan terangnya di langit sana tanpa ada yang mampu meredupkannya, yaitu salah satunya menjadi juara di hal yang disukainya.

Cerpen Percintaan Sedih : Bayangmu

BAYANGANMU
            Dia tersenyum manis untuk kekasihnya setelah sekian lama tak berjumpa. Seperti ada kerinduan yang begitu dalamnya dan ada memendam keinginan menyapa dalam waktu yang lama. Dua kekasih yang serasi dan sepertinya keharuan tengah bersemayam. Sang gadis hanya menangis terharu sudah melihat lagi kekasihnya. Seperti ada rasa bersalah yang ada padanya sehingga membuat mereka berpisah.

Cerpen Remaja Percintaan : Ada Sesuatu dalam Diammu

ADA SESUATU DALAM DIAMMU
        Ridho masih tak habis pikir mengapa kekasihnya menjadi pendiam dan begitu angkuh terhadapnya. Selama ini Fani periang dan jarang ia bersikap seperti ini. Sudah lama handphonenya susah dihubungi. Ia mendadak seperti ini sejak dua minggu yang lalu. Murung dan selalu tersenyum saat ditanya. Awalnya ia tak separah ini dan masih mau menemuinya meskipun hanya berdiam diri dan tak mau berbagi cerita apa pun. Ia masih mengelak dan masih menyakinkan Ridho bahwa tidak ada peristiwa yang menyulitkan hidupnya. Namun Ridho masih tak percaya hingga membuatnya terus bertanya.